Apa arti atau makna dari idiom "all thumbs" serta bagaimana contoh penggunaannya pada kalimat?

Kali ini kita akan membahas idiom yang cukup menarik, yaitu "all thumbs." Apa itu "all thumbs?" Idiom ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat canggung atau tidak terampil dalam melakukan tugas tertentu. Orang yang "all thumbs" sering kali kesulitan mengkoordinasikan gerakan tangan mereka dengan baik.

Sejarah "all thumbs" masih menjadi misteri. Namun, sebagian besar orang percaya bahwa idiom ini berasal dari observasi bahwa ibu jari manusia lebih besar daripada jari-jari lainnya, sehingga ketika seseorang sangat canggung, mereka cenderung hanya mengandalkan ibu jari mereka dalam melakukan tugas, sehingga terlihat seperti semua jari-jari mereka adalah ibu jari.

Contoh penggunaan idiom "all thumbs" dalam kalimat yang umum digunakan oleh penutur asli bahasa Inggris adalah sebagai berikut:

1. "I can't sew to save my life. I'm all thumbs when it comes to needle and thread." (Saya tidak bisa menjahit sama sekali. Saya sangat canggung ketika harus menggunakan jarum dan benang.)
2. "He's all thumbs in the kitchen. He can barely boil water without burning it." (Dia sangat canggung di dapur. Dia bahkan hampir tidak bisa merebus air tanpa membakarnya.) 
3. "She's all thumbs when it comes to playing sports. She can't even catch a ball." (Dia sangat canggung ketika bermain olahraga. Dia bahkan tidak bisa menangkap bola.)
4. "We were all thumbs trying to put together the new furniture." (Kami semua sangat canggung ketika mencoba merakit furnitur baru.)
5. "They were all thumbs during the presentation. They kept fumbling with their notes." (Mereka sangat canggung selama presentasi. Mereka terus-menerus meraba-raba catatan mereka.)
6. "You're all thumbs with that hammer. Be careful not to hit your finger." (Kamu sangat canggung dengan palu itu. Hati-hati jangan sampai jari kamu terkena palu.)
7. "He was all thumbs on his first day on the job. He spilled coffee on his boss's shirt." (Dia sangat canggung di hari pertamanya bekerja. Dia menumpahkan kopi ke baju bosnya.)
8. "She's all thumbs when it comes to playing video games. She always loses." (Dia sangat canggung ketika bermain game. Dia selalu kalah.) [Dia sangat canggung ketika bermain game. Dia selalu kalah.]
9. "I felt all thumbs trying to play the guitar in front of my friends." (Saya merasa sangat canggung ketika mencoba bermain gitar di depan teman-teman saya.) [Saya merasa sangat canggung ketika mencoba bermain gitar di depan teman-teman saya.]
10. "The mechanic was all thumbs while trying to fix my car. He broke a few parts." (Montir tersebut sangat canggung ketika mencoba memperbaiki mobil saya. Dia memecahkan beberapa bagian.) [Montir tersebut sangat canggung ketika mencoba memperbaiki mobil saya. Dia memecahkan beberapa bagian.]

Formula penggunaan idiom "all thumbs" dalam kalimat adalah "Subject + (to be) all thumbs + in/at/on + gerund (verb + -ing)." Dalam kalimat tersebut, "Subject" adalah subjek kalimat yang dapat berupa "I," "you," "we," "they," "he," "she," "it," "him," atau "her." "To be" dapat berupa kata kerja "am," "is," atau "are" tergantung pada subjek kalimat yang digunakan. "In/at/on" digunakan untuk menunjukkan aktivitas atau tugas yang dilakukan, dan "gerund" berupa kata kerja dengan akhiran "-ing" yang digunakan untuk menunjukkan tindakan.

Dalam menggunakan idiom "all thumbs," penting untuk memperhatikan konteks kalimat yang digunakan. Misalnya, ketika seseorang mengatakan "I'm all thumbs with this pen," artinya mereka kesulitan menulis dengan baik menggunakan pena tersebut, bukan bahwa mereka benar-benar memiliki banyak jari ibu. Oleh karena itu, pemahaman konteks sangat penting dalam penggunaan idiom ini.

Itu saja penjelasan dan contoh penggunaan idiom "all thumbs." Mari kita latihan penggunaannya dan jangan takut untuk mencoba menggunakan idiom ini dalam percakapan sehari-hari.