Ini dia bedanya kal...
 

Ini dia bedanya kalimat imperative dengan exclamatory

1 Posts
1 Users
0 Likes
456 Views
ChatGPT (versi GPT-4) Gratis, Tanpa Login Tanpa Daftar, 100% FREE to use, Unlimited
Tanya pertanyaan apapun

Bagikan:

deri
Posts: 66
 deri
Topic starter
(@deri)
Member
Joined: 6 years ago

Apa perbedaan kalimat imperative dengan exclamatory dan bagaimana contohnya?

Mengenal Kalimat Imperative

Kalimat imperative tidak asing dalam penggunaan Bahasa Inggris, baik itu lisan maupun tertulis.

Kalimat imperative adalah kalimat perintah langsung. Ciri-cirinya tentu saja diberi akhiran tanda baca full stop atau titik, atau exclamation mark atau tanda seru.

Kata kerja yang digunakan dalam kalimat perintah langsung (imperative) ini disebut juga dengan imperative mood. Itu adalah kata kerja yang bersifat memberi perintah atau request tertentu. Bisa berbentuk perintah tegas atau permohonan yang sopan.

Contoh kata kerja dalam imperative mood:

  • Get out!
  • Run!
  • Shout when you see the bull!
  • Empty the bin, John.

Perhatikan contoh terakhir. Kata yang dicetak tebal adalah kata kerja imperative mood.

Tapi jika digunakan dalam bentuk kalimat:

  • John empties the bin.

Maka kata kerjanya bukan lagi imperative mood, melainkan indicative mood. Sudah tahu kan bedanya?

Tipe Kalimat Imperative

Dalam grammar Bahasa Inggris, kalimat imperative terbagi dalam beberapa tipe, yang biasa digunakan secara verbal maupun tulisan dalam interaksi sehari-hari.

Beberapa tipe kalimat imperative adalah:

  • Command
  • Request
  • Advice atau instructions
  • Invitation

Setelah tahu kata kerja yang digunakan dalam kalimat imperative, akan semakin jelas jika kita menggunakannya dalam bentuk contoh kalimat.

Contoh Kalimat Imperative

Simak 10 contoh kalimat berikut ini untuk kian memahami apa itu imperative sentence:

1. Please tidy your room.

Bersifat “command” dengan tambahan kata “please” agar lebih sopan dan conversational.

2. Drive to the roundabout and then turn left.

Jenis kalimat imperative instructions.

3. Clear this desk by tomorrow!

Jelas bahwa ini adalah “command” dengan penekanan tanda seru.

4. Pack enough clothing for the cruise.

Kalimat imperative positif bersifat “advice”.

5. Raise your hands and turn around.

Berupa perintah atau “command”.

6. Turn left at the intersection.

Sama seperti nomor 2, kerap digunakan dalam percakapan menanyakan arah.

7. Come by at 8, please.

Kalimat imperative yang bersifat “invitation”.

8. Do your chores, please.

Juga “command” dalam bentuk halus.

9. Just sit here, won’t you?

“Invitation” yang diberi tag question untuk memperhalus.

10. Someone, call a doctor!

Bentuk “command” tegas di saat darurat.

Semua contoh kalimat di atas juga dikenal dengan directives karena memberikan direction kepada siapapun yang sedang diajak bicara.

Kalimat Imperative, Positif atau Negatif?

Kalimat imperative pada dasarnya adalah kalimat binary, sehingga bisa berarti positif atau negatif.

Berikut perbedaannya:

  • Positif: “Keep both hands on the steering wheel while you’re driving.”
  • Negatif: “Don’t operato the lawn mower without wearing safety goggles.”

Kadang dalam bahasa percakapan, menambahkan kata “do”, “just” di awal kalimat atau kata “please” di penghujung kalimat imperative akan membuatnya lebih sopan dan conversational.

Menambahkan emphasis seperti tag question dan exclamative juga memberi penekanan pada kalimat imperative.

Mengenal Kalimat Exclamatory

Kemudian kita masuk ke pembahasan kedua yaitu kalimat exclamatory.

Berbeda dengan kalimat imperative yang lebih ke arah “perintah”, kalimat exclamatory merupakan kalimat “seruan”.

Kalimat ini punya perasaan yang kuat dan biasa diungkapkan oleh seseorang secara spontan.

Biasanya, ciri-ciri yang selalu ada dalam kalimat exclamatory adalah akhiran tanda seru untuk menandakan antusiasme atau emphasis terhadap apa yang diucapkan.

Kita simak beberapa contohnya berikut ini:

  1. Watch out! There’s a hole in front of you!
  2. Oh no! I forgot to turn off the television this morning!
  3. Thank you, sweetheart!
  4. I really love this place!
  5. This is fantastic! Let’s go for another trip!
  6. Happy birthday, Amy! I’m so happy for you!
  7. What a lovely baby!
  8. I’m so mad right now!
  9. Your puppy is such a cutie!
  10. Ice cream sundaes are my favorite!

Dari 10 contoh di atas, terlihat kan bagaimana orang yang mengucapkannya menekankan semangat atau emosi di dalamnya?

Kalimat exclamatory sangat kuat pesannya sehingga tak jarang bisa berdiri sendiri tanpa harus diikuti kalimat lain. Seringkali, kalimat-kalimat exclamatory terlontar dalam bahasa percakapan.

Lalu apa ciri-ciri lain dari kalimat exclamatory? Selain akhiran tanda seru, ada beberapa kata yang kerap digunakan untuk menggambarkan penekanan emosi dalam kalimat exclamatory, yaitu:

  • “What” – “What a happy ending!”
  • “How” – “How fast you ran!”
  • “Such” – You’re such a liar!”
  • “So” – “That birthday cake was so good!”

Lebih sering ditemui dalam bahasa percakapan sehari-hari, kalimat exclamatory jarang ditemui dalam tulisan akademik yang lebih berisi kalimat-kalimat declarative atau interrogative.

Untuk memudahkan kamu mengingat perbedaan antara kalimat exclamatory dengan imperative, kalimat exclamatory selalu mengekspresikan emosi yang meluap-luap. Itu sebabnya lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan orang yang sudah dikenal baik, bukan dalam tulisan resmi.

Contoh Kalimat Exclamatory

Itu juga sebabnya mengapa serial seperti Friends menggunakan kalimat-kalimat exclamatory dalam dialognya karena merupakan interaksi antara kelompok pertemanan yang sudah saling mengenal atau akrab.

Dalam serial seperti Friends, dialog penuh dengan kalimat exclamatory akan membuat penonton merasa relate karena sama dengan bahasa yang biasa digunakan. Ditambah lagi dengan emosi dan ekspresi yang dikemas oleh para aktor dan aktris membuat kalimat ini bisa diaplikasikan dalam situasi tertentu.

Ini juga yang menjadi kunci membedakan kalimat exclamatory dengan imperative. Keduanya sama-sama kerap menggunakan tanda seru (!) di bagian akhir kalimat. Tapi ingat, tanda seru dalam “command” kalimat imperative belum tentu mengandung emosi.

Bisa saja datar, seperti saat kita memberi petunjuk arah kepada seseorang. Sifatnya “command”, namun tidak antusias. Berbeda dengan exclamatory yang sarat dengan antusiasme dan bisa merepresentasikan beragam emosi seperti senang, sedih, marah, kecewa, dan lain sebagainya.

Beberapa contoh ekspresi dan kalimat yang termasuk exclamative sentence adalah sebagai berikut:

  • You scared me! (Kamu menakutiku!)

Kalimat ini menunjukkan ekspresi marah dan ingin membuat lawan bicara mengerti bahwa apa yang dilakukannya membuat takut. Selain marah, ekspresi yang dapat juga diberikan dari kalimat ini adalah ekspresi terkejut.

  • You’re beautiful! (Kamu cantik!)

Kalimat ini menunjukkan ekspresi senang dan menunjukkan bahwa pembicara ingin mengutarakan pendapatnya dengan perasaan yang kuat.

  • She’s pregnant and she’s gonna have a boy! (Dia hamil dan dia akan punya anak laki-laki!)

Pembicara memiliki perasaan antusiasme yang kuat pada kalimat ini, yang menyatakan bahwa pembicara sangat antusias dan tertarik bahwa seorang temannya hamil dan anaknya laki-laki.

  • I can’t believe I have to go. I’m gonna miss this place and I’m gonna miss you! (Aku tidak percaya aku harus pergi. Aku akan kangen tempat ini dan aku akan kangen kamu!)

Kalimat ini menunjukkan perasaan sedih yang kuat.

  • You’re so annoying and I need you to stop doing that! (Kamu ngeselin banget dan aku mau kamu stop melakukan itu sekarang!)

Kalimat ini menunjukkan kekesalan dengan perasaan yang kuat. Pembicara ingin lawan bicaranya berhenti melakukan suatu hal yang mengesalkan.

  • I really really love you! (Aku sangat sangat cinta kamu!)

Kalimat ini menunjukkan perasaan bahagia yang ditumpahkan dalam ekspresi cinta. Hal ini menunjukkan bahwa pembicara ingin sang lawan bicara tau bahwa perasaan cinta yang dirasakannya kuat, karena itu kalimat atau tanda seru (!) diperlukan di kalimat ini.