Apa arti atau makna idiom "back to the drawing board" serta bagaimana contoh kalimatnya?
Hari ini kita akan membahas tentang idiom "back to the drawing board." Pertama-tama, mari kita bahas dulu apa itu idiom. Idiom adalah ungkapan bahasa yang maknanya tidak dapat ditebak dari arti kata per katanya. Idiom biasanya memiliki arti khusus yang hanya bisa dipahami melalui konteksnya.
"Back to the drawing board" adalah salah satu idiom yang cukup umum digunakan. Ungkapan ini memiliki arti kembali ke awal setelah gagal atau melakukan kesalahan. Istilah "drawing board" sendiri sebenarnya merujuk pada meja gambar di mana arsitek atau insinyur membuat rancangan bangunan atau mesin. Dalam konteks idiom ini, "drawing board" menggambarkan proses kembali membuat atau merancang sesuatu dari awal setelah mengalami kegagalan atau kesalahan.
Sejarah idiom "back to the drawing board" berasal dari sekitar tahun 1940-an. Saat itu, istilah ini banyak digunakan dalam industri militer Amerika Serikat, khususnya dalam pengembangan pesawat terbang. Ketika pesawat yang dirancang tidak berhasil diuji coba, para insinyur harus kembali ke meja gambar untuk memperbaiki desainnya. Kemudian, istilah ini mulai populer digunakan di luar industri militer dan menjadi idiom yang sering digunakan hingga saat ini.
Untuk menggunakan idiom "back to the drawing board" dalam kalimat, kita bisa mengikuti pola "back to the drawing board + verb" atau "back to the drawing board + noun." Berikut adalah 10 contoh kalimat yang menggunakan idiom ini dengan berbagai pronoun dan tenses:
- I failed my driving test again, so it looks like I'm back to the drawing board. (Saya gagal dalam ujian mengemudi lagi, jadi sepertinya saya harus kembali ke awal.)
- You made a mistake in your project, so it's time to go back to the drawing board. (Anda membuat kesalahan dalam proyek Anda, jadi saatnya kembali ke awal.)
- We thought our business plan was perfect, but we're back to the drawing board now. (Kami pikir rencana bisnis kami sempurna, tapi sekarang kami harus kembali ke awal.)
- They lost the game, so it's back to the drawing board for the team. (Mereka kalah dalam pertandingan, jadi kembali ke awal untuk tim.)
- He needs to start over on his book project, so he's back to the drawing board. (Dia harus memulai lagi proyek bukunya, jadi dia kembali ke awal.)
- She made a mistake in her presentation, so she's back to the drawing board. (Dia membuat kesalahan dalam presentasinya, jadi kembali ke awal.)
- The computer program crashed, so we're back to the drawing board to fix it. (Program komputer crash, jadi kembali ke awal untuk memperbaikinya.)
- His design was rejected, so he's back to the drawing board to come up with a new one. (Desainnya ditolak, jadi dia harus kembali ke awal untuk membuat yang baru.)
- Her recipe didn't turn out well, so she's back to the drawing board to tweak it. (Resepnya tidak berhasil, jadi dia harus kembali ke awal untuk memperbaikinya.)
- We tried a new marketing strategy, but it didn't work, so now we're back to the drawing board. (Kami mencoba strategi pemasaran baru, tapi tidak berhasil, jadi sekarang kami harus kembali ke awal.)
Idiom "back to the drawing board" ini sangat berguna dalam situasi-situasi di mana kita perlu memulai lagi dari awal karena kesalahan atau kegagalan. Dalam bahasa Inggris, idiom sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan dalam konteks bisnis atau pekerjaan.