Apa arti atau makna idiom "don’t throw the baby out with the bathwater" serta bagaimana contoh penggunaannya pada kalimat?
Idiom ini berarti jangan membuang hal yang baik bersama dengan hal yang buruk atau tidak berguna saat melakukan perubahan atau membuang sesuatu. Awal mula idiom ini berasal dari zaman dahulu ketika mandi adalah kegiatan yang dilakukan secara berkala dan setiap anggota keluarga menggunakan satu bak mandi untuk berbagi air yang sama. Anak adalah yang terakhir mandi dan air yang digunakan sering kali sudah kotor dan keruh. Karena itulah, ada kemungkinan jika orang tua tidak waspada, bayi yang masih kecil bisa terbuang bersama air kotor itu.
Untuk menggunakan idiom ini dalam kalimat, kita bisa menggunakan pola "don't throw the baby out with the bathwater" + (aksi atau situasi yang kita maksudkan). Berikut ini adalah 10 contoh kalimat dalam berbagai bentuk:
- I know you're frustrated with your job, but don't throw the baby out with the bathwater. (Saya tahu kamu frustasi dengan pekerjaanmu, tapi jangan membuang yang baik-baik saja.)
- You don't have to abandon your current project completely. Don't throw the baby out with the bathwater. (Kamu tidak perlu meninggalkan proyekmu sepenuhnya. Jangan membuang yang baik-baik saja.)
- We need to make some changes to the system, but we have to be careful not to throw the baby out with the bathwater. (Kita perlu membuat beberapa perubahan pada sistem, tapi harus hati-hati agar tidak membuang yang baik-baik saja.)
- They want to rebrand the company, but they need to make sure they don't throw the baby out with the bathwater. (Mereka ingin merekayasa ulang perusahaan, tapi harus memastikan tidak membuang yang baik-baik saja.)
- He was so angry with his girlfriend that he broke up with her, but I told him not to throw the baby out with the bathwater. (Dia sangat marah dengan pacarnya hingga putus dengannya, tapi saya bilang jangan membuang yang baik-baik saja.)
- She's thinking of quitting her job, but I told her not to throw the baby out with the bathwater. (Dia sedang berpikir untuk berhenti dari pekerjaannya, tapi saya bilang jangan membuang yang baik-baik saja.)
- It's important to make changes to the company's policies, but we don't want to throw the baby out with the bathwater. (Penting untuk membuat perubahan pada kebijakan perusahaan, tapi tidak ingin membuang yang baik-baik saja.)
- Susan wants to change her wardrobe, but she doesn't want to throw the baby out with the bathwater and get rid of her favorite clothes. (Susan ingin mengubah pakaian yang dipakainya, tapi dia tidak ingin membuang yang penting bersamaan dengan yang tidak dan menyingkirkan pakaian favoritnya.)
- Peter needs to be careful not to throw the baby out with the bathwater when he's decluttering his bookshelf. (Peter harus hati-hati agar tidak membuang yang penting bersamaan dengan yang tidak saat merapikan rak bukunya.)
- A: "I'm thinking of quitting my job." B: "Make sure you don't throw the baby out with the bathwater. Maybe you just need to talk to your boss about your concerns." (A: "Saya berpikir untuk berhenti dari pekerjaan saya." B: "Pastikan kamu tidak membuang yang penting bersamaan dengan yang tidak. Mungkin kamu hanya perlu berbicara dengan bosmu tentang kekhawatiranmu.")
Itu tadi penjelasan tentang arti atau makna idiom "don’t throw the baby out with the bathwater" serta bagaimana contoh penggunaannya pada kalimat.