Cara membuka dan me...
 

Cara membuka dan memulai percakapan dalam bahasa Inggris

1 Posts
1 Users
0 Likes
325 Views
ChatGPT (versi GPT-4) Gratis, Tanpa Login Tanpa Daftar, 100% FREE to use, Unlimited
Tanya pertanyaan apapun

Bagikan:

halimah
Posts: 119
Topic starter
(@halimah)
Member
Joined: 7 years ago

Bagaimana cara membuka dan memulai percakapan dalam bahasa Inggris?

Memulai percakapan dengan orang yang tidak anda kenal bisa jadi menyeramkan, kebanyakan orang enggan melakukanya karena prospek gagal dan kita bisa jadi memalukan diri sendiri. Di bawah ini adalah tips untuk memulai dan menjaga percakapan tetap berjalan:

Pertanyaan Universal

Pertanyaan ini tidak untuk ditanyakan sekaligus, ingat percakapan bukan introgasi, coba seimbangkan jumlah pertanyaan anda dan informasi yang anda berikan tentang diri anda sendiri. List pertanyaan ini bisa anda gunakan sebagai cheat sheet ketika percakapan anda stuck ditengah jalan, yang tentu saja wajar dan pasti akan terjadi.

Saat memulai percakapan anda akan harus mengenalkan diri anda, tetapi hal ini tidak harus selalu hal pertama yang anda lakukan, sering kali introduction baru terjadi setelah anda basa-basi dengan mereka.

  • HI, I’M SARAH. HOW ARE YOU DOING? (HAI, AKU SARAH. APA KABAR?)

Dan mereka biasanya akan menjawab dengan ‘Good’ dan memperkenalkan diri sendiri balik. Pengenalan biasanya berbeda bergantung dari di mana dan dengan siapa anda memperkenalkan diri anda.

Jika anda melakukanya dengan co-worker anda mungkin ingin menambahkan pekerjaan anda dan lokasi kerja anda, misal: ‘Hi, I’m Bella. I work in HR, i’m in cubicle 6. How are you?’

Perkenalan seperti ini membuat anda lebih muda diingat, terlebih lagi lawan bicara anda jadi tahu lokasi kerja anda. Jika anda sedang dalam event dengan orang banyak anda bisa menggunakan nama panjang anda agar anda lebih mudah di ingat.

  • HOW DO YOU KNOW PEOPLE HERE? (KENAL MEREKA DARI MANA?)

Pertanyaan ini akan memberi tahu anda apakah anda dan lawan bicara anda memiliki kenalan yang sama. Bahkan jika anda tidak memiliki kenalan yang sama, hubungan antara lawan bicara anda dengan pemilik acara bisa menjadi topik awal pembicaraan yang baik. Tetapi untuk melaukukan itu anda harus menanyakan follow up question.

Misal jika mereka alumni dari sekolah yang sama, anda bisa menanyakan hal yang berhubungan dengan itu.

Misal: What do you study? Do you like it? How long have you have been friends? Do you have free time? What do you do?

  • ARE YOU HAVING A GOOD TIME? (APAKAH KAMU MENIKMATI ACARA INI?)

Pertanyaan ini menunjukkan bahwa anda peduli dengan perasaan lawan bicara anda. Ada beberapa tipe respon yang biasa dilontarkan dari pertanyaan ini.

Yeah’ jika anda mendapat respon simpel seperti ini, anda bisa menjawab seperti:

‘Good! So am I. I really like the _______ part. What’s your favorite part?

Memberikan pendapat dan menanyakan pendapat lawan bicara anda akan membuka pintu ke percakapan mengenai hal lain, dibandingkan membiarkan percakapan berhenti pada jawaban 1 kata lawan bicara anda.

  • WHERE ARE YOU FROM? (ANDA DARI MANA?)

Jika dia berasal dari tempat yang sama dengan anda, lebih baik lagi. Pertanyaan tentang asal tempat bisa bercabang ke diskusi tentang, lokasi hangout favorit, restoran atau tempat bisnis yang baru di buka.

“Oh, did you ever go to Leuwi’s Palace? They have the best Pizza in town!”

Atau jika lawan bicara anda tidak berasal dari tempat lian, anda bisa melanjutkan dengan follow up question seperti:

Do you like it there?

Do you plan on moving back?

Do you have any suggestion where to visit in case I go there?

Atau anda bisa menanyakan tentang keluarganya dan pertanyaan follow up seputar itu. Orang biasanya lebih nyaman membicarakan tentang hal yang familiar dengan mereka, misal kota asal, keluarga dst.

  • DO YOU WORK/STUDY? (ANDA KERJA (KULIAH) TIDAK?)

Meski agak suck membicarakan soal kerja di social event, mengetahui pekerjaan lawan bicara anda bisa membantu jalanya percakapan. Bisa jadi anda memiliki kesamaan di bidang tersebut, dan seperti yang disebutkan di atas, lebih mudah untuk membicarakan topik yang familiar. 

Jika lawan bicara anda ternyata tidak bekerja, atau anda ingin mengalihkan topik pembicaraan anda bisa dengan mudah mengalihkan topik ke pertanyaan selanjutnya.

  • IS IT A SUPER BUSY JOB OR WILL YOU HAVE TIME FOR HOBBIES? (PEKERJAAN KAMU SIBUK SEKALI ATAU KAMU AKAN PUNYA WAKTU UNTUK HOBI?)

Pertanyaan ini bisa mengganti topik pembicaraan tanpa terasa terlalu random. Tidak peduli apa jawaban lawan bicara anda, anda di sini bisa share balik soal passion atau hobi anda.

Jika lawan bicara anda menyebutkan interest atau hobi yang anda tidak tahu, anda bisa menanyakan follow up question seperti:

How does that work?

How do yo do that?

Who thaught you to do that?

Jangan lupa cari kesempatan untuk membagikan opini dan cerita anda sendiri, jadi lawan bicara anda juga dapat mengenal anda seperti anda mengenal mereka.

TIPS

1. SMALL TALK

Guna small talk adalah untuk membuat lawan bicara anda dan anda sendiri lebih nyaman dengan satu sama lain, bisa di bilang ice breaker.

Hal ini mudah dilakukan dengan memanfaatkan keadaan atau situasi tempat anda berada saat itu. Jika anda lakukan dengan benar, basa-basi ini bisa menjadi pintu menuju percakapan tentang area lain.

2. TRY TO KEEP THE QUESTIONS SIMPLE

Anda baru saja bertemu, jadi coba tanyakan hal-hal simpel dan jangan bertele-tele.

3. BE GENUINE

Ini adalah salah satu tips paling penting yang harus anda ingat. Jangan tanyakan sesuatu jika anda tidak benar-benar ingin tahu tentang itu, selain itu berikan respon yang pantas terhadapa apapun yang mereka katakan. Lawan bicara anda akan sadar bahwa anda tidak tertarik untuk mengenalnya jika anda memainkan smartphone anda atau melirik hal lain saat ia berbicara.

4. BALANCING

Jadi coba seimbangkan jumlah pertanyaan yang anda lontarkan dan pertanyaan yang anda jawab. Coba berikan balik informasi tentang diri anda sendiri sehingga lawan bicara anda tidak merasa seperti diinterogasi.

Cara paling mudah untuk melakukan ini adalah dengan menjawab pertanyaan anda sendiri. Misal:

You: So, what do you do for a living?

Erin: I work as a designer at X company.

You: Cool! How long have you been there?

Erin: About 3 years.

You: Nice! I work as engineer at B company. I’m pretty new actually, i’ve only been there for about 6 months. Before that i just did some freelancing stuff.

Perhatikan contoh di atas, setelah Erin menyatakan sesuatu lebih baik anda melontarkan pertanyaan follow up terkait jawaban yang lawan bicara anda berikan. Anda tidak ingin terlihat seperti ingin cepat-cepat memutar topik pembicaraan kembali pada diri anda sendiri; tujuanya adalah untuk menyeimbangkan pembicaraan.

Anda akan terkesan lebih bisa dipercaya jika anda tidak hanya bertanya tetapi juga memberikan informasi balik, lawan bicara anda akan merasa lebih nyaman dengan anda dan akan terpancing untuk menyakan balik.

You know a conversation has reached its natural ending points when:

  1. Lawan bicara anda sudah berhenti bicara dan mulai mengecek handphone, buku, atau melihat ke luar jendela.
  2. Lawan bicara anda tidak lagi melakukan eye contact, tetapi menatap ke arah lain, misal; lantai.
  3. Lawan bicara anda mulai mengumpulkan barang bawaanya seakan-akan ia bersiap-siap untuk pergi.
  4. Lawan bicara anda membuat closing statements (seperti yang akan di bahas di bawah ini).

Jika anda menangkap tanda-tanda di atas, artinya percakapan anda sudah sampai pada akhirnya, dan ini tentu saja normal. Sebelum keadaan menjadi awkward lebih baik anda menutup percakapan.

Anda bisa menutup percakapan dengan closing statements seperti:

It’s nice meeting you!

It was good talking to you!

Have a good day!

Jika percakapan anda berjalan baik dan anda ingin, anda bisa menanyakan untuk bertemu dengan lawan bicara anda lagi. Contoh:

I really enjoyed talking with you. We should meet again soon!

Atau

Do you want to grab lunch with me tomorrow?