Kisi-kisi Materi Pe...
 

Kisi-kisi Materi Penalaran Induktif Pada Tes SNBT 2024

1 Posts
1 Users
0 Likes
1 Views
ChatGPT (versi GPT-4) Gratis, Tanpa Login Tanpa Daftar, 100% FREE to use, Unlimited
Tanya pertanyaan apapun

Bagikan:

pratiwi
Posts: 239
Topic starter
(@pratiwi)
Member
Joined: 1 year ago

Hello, teman-teman,

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang penalaran induktif yang merupakan bagian dari tes Kemampuan Penalaran UMUM SNBT 2024. Di dalamnya terdapat berbagai penalaran induktif seperti:

  • Generalisasi
  • Analogi
  • Hubungan Kausal

Pada tulisan ini saya akan menjelaskan materi penalaran induktif ini secara lengkap. Terlebih dahulu kita ketahui apa itu paragraf induktif.

1. PENGERTIAN

Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada pada akhir paragraf. Paragraf induktif menyatakan hal-hal khusus pada bagian awal, kemudian menjelaskan hal-hal umum di bagian akhir.

Paragraf induktif menerapkan pola proses penalaran yang berangkat dari peristiwa-peristiwa atau pernyataan yang bersifat khusus menuju pernyataan bersifat umum. Untuk membedakannya dengan jenis paragraf lain, perhatikan ciri-ciri yang akan kita bahas di bawah ini.

2. CIRI-CIRI

Paragraf induktif memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan lawan jenis-nya, yakni paragraf deduktif. Berikut ciri-ciri paragraf induktif.

a. Kalimat utama terletak pada bagian akhir paragraf.
b. Paragrafdiawali dengan penjelasan atau uraian yang bersifat khusus, baru kemudian diakhiri dengan pernyataan umum.
c. Terdapat kalimat konjungsi seperti jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, dengan demikian, atau berdasarkan uraian di atas.
d. Paragraf diakhiri dengan kesimpulan.

3. CARA MENEMUKAN

Untuk mengetahui dan memahami apakah ada paragraf induktif pada sebuah teks bacaan, kita bisa memperhatikan dari kalimat pertama dan terakhir. Apabila kesimpulan ditemukan pada kalimat terakhir, maka paragraf tersebut adalah paragraf induktif. Sebaliknya, jika sejak kalimat pertama kita sudah mendapat kesimpulan dan baru disusul oleh penjelasan pada kalimat setelahnya, maka paragraf tersebut bukan termasuk paragraf induktif.

4. POLA PENGEMBANGAN

a. PARAGRAF GENERALISASI

1) Pengertian Paragraf Generalisasi

Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenom tadi. Generalisasi akan mempunyai makna yang penting, jika kesimpulan yang diturunkan dari sejumlah fenomena tadi bukan saja mencakup semua fenomena itu, tetapi juga harus belaku pada fenomena-fenomena lain yang sejenis yang belum diselediki.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada beberapa makna generalisasi. Selain beberapa pengertian yang telah disebutkan sebelumnya, ada juga pengertian generalisasi adalah perihal membentuk gagasan yang lebih kabur.

2) Macam-Macam Generalisasi

Generalisasi adalah membentuk kesimpulan secara umum dari suatu hal. Generalisasi memiliki pembagian tertentu yang perlu kamu pahami. Macam-macam generalisasi adalah sebagai berikut:

a) Generalisasi sempurna

Generalisasi sempurna adalah pengambilan kesimpulan di mana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.

b) Generalisasi tidak sempurna

Generalisasi tidak sempurna adalah pengambilan kesimpulan di mana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena saja yang diselidiki, namun hal ini di-terapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana satin.

Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna:

Generalisasi tidak sempurna memiliki prosedur pengujian tersendiri. Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apa-bila melalui prosedur pengujian yang benar. Berikut prosedur pengujian atas generalisasi tidak sempurna:

- Jumlah sampel yang dite-liti terwakili.
- Sampel harus bervariasi.
- Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ti-dak umum.

3) Ciri-Ciri Paragraf Generalisasi

a) Kalimat letaknya agak ke dalam sebanyak lima ketukan spasi.
b) Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik.
c) Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan se-lebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik.
d) Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detaildetail kalimat topik.
e) Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.

b. PARAGRAF ANALOGI

1) Pengertian Paragraf Analogi
Paragraf analogi merupakan salah satu dari paragraf yang me-miliki penalaran induktif. Paragraf analogi sendiri merupakan suatu paragraf yang membandingkan antara dua hal yang memiliki kesa-maan atau hampir sama satu sama lain yang akan disimpulkan di akhir paragraf.
Paragraf analogi adalah paragraf yang memaparkan suatu objek dengan menyamakannya dengan objek lain yang memiliki kesamaan dalam hal tertentu.
Karena paragraf ini mengikuti penalaran induktif maka paragraf analogi memiliki pola sebagai berikut:

• Khusus
• Khusus
• Umum

Bagian awal peragraf ini memaparkan 2 hal yang akan menjadi topik pembicaran, kemudian kalimat-kalimat selanjutnya membicarakan persamaan yang dimiliki oleh kedua hal tersebut. Yang harus diingat ialah pembanding tersebut haruslah sama dan sepadan. Sepadan berarti kedua hal tersebut memiliki tingkatan ranah pembahasan yang sama dan tidak timpang atau malah bertentangan satu sama lain. Selanjutnya pada ba-gian akhir, persamaan-persamaan kedua objek tersebut disimpulkan.

2) Ciri Paragraf Analogi

Ciri-ciri paragraf analogi sebagai berikut:

  • Paragraf ini membandingkan dua hal secara bergantian yang memiliki tingkat kesetaraan yang seimbang. Hal yang dapat dibandingkan dapat berupa benda, kejadian, keadaan, ataupun proses.
  • Kalimat-kalimat penjelas dalam paragraf analogi kebanyakan berupaa persamaan-persamaan yang dimiliki oleh dua hal yang dianggap sama.
  • Paragraf analogi memiliki kalimat utama yang terletak di bagian akhir peragraf atau disebut juga dengan kesimpulan yang merupakan penjelas dari ide awal yang dikemukakan.

c. PARAGRAF SEBAB AKIBAT/KAUSALITAS

1) Pengertian Paragraf Sebab-Akibat

Paragraf sebab akibat dikenal sebagai paragraf yang merupakan pengembangan dari cara berpikir induktif yang kalimat utamanya atau biasa disebut sebagai kesimpulan terletak di akhir paragraf.

Dengan kata lain, paragraf sebab akibat adalah tipe paragraf yang dimulai dengan penjabaran fakta yang menjadi sebab terjadi-nya suatu fenomena atau kejadian tertentu. Secara konsep, pola pikir semacam ini disebut pula dengan pola pikir kausatif.

2) Ciri-Ciri Paragraf Sebab Akibat

Adapun secara umum, paragraf sebab akibat memiliki beberapa ciri sebagaimana di bawah ini:

a) Lantaran menggunakan pola pikir induktif alias kausatif, kalimat pertama dalam paragraf sebab akibat ialah kalimat-kali-mat khusus.
b) Paragraf sebab akibat memberi paparan soal berbagai masalah atau peristiwa khusus sebagai sebab yang disimpulkan menjadi suatu masalah atau peristiwa umum yang terjadi atas sebab-sebab tersebut.
c) Gagasan utama alias kalimat yang menjadi sebab terletak di akhir paragraf.
d) Terdapat hubungan yang logis antara kalimat yang menunjukkan sebab dengan kalimat yang menunjukkan akibat.

3) Jenis-Jenis Paragraf Sebab-Akibat Sementara bila menilik dari jenisnya, ada dua jenis paragraf sebab akibat yang perlu diketahui, yakni paragraf sebab akibat dan paragraf sebab akibat.

a) Paragraf Sebab Akibat Sebagaimana yang disebut sebelumnya, kalimat sebab akibat adalah kalimat yang diawali oleh fakta-fakta khusus sebagai sebab yang membawa pada gagasan pokok atau peristiwa besar/umum yang menjadi akibat di akhir paragraf.

Contoh:

Kerusuhan yang terjadi pada beberapa puluh tahun yang lalu membuat uang sangat sulit didapat. Banyak uang yang hilang terbakar maupun rusak. Oleh karena itu, pemerintah kembali mencetak uang sebanyak-banyaknya untuk mengganti uang-uang yang hilang tersebut. Akan tetapi, apa yang dilakukan oleh pemerintah saat itu membuat uang yang beredar di masya-rakat cukup banyak dan terjadilah hyper inflasi. Akibatnya, uang menjadi tidak berharga dikarenakan peredarannya yang sangat banyak dan juga terjadi krisis moneter.

b) Paragraf Akibat Sebab

Berbeda dengan paragraf sebab akibat, paragraf akibat sebab memiliki struktur kebalikannya. Dalam paragraf akibat sebab, pola pikir yang digunakan dalam deduktif, di mana kalimat akibat alias gagasan pokok yang menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian yang bersifat umum/besar terletak di awal paragraf, diikuti fakta-fakta khusus yang menjadi sebab terjadinya suatu peristiwa atau kejadian tersebut.

Contoh:

Hasil panen para petani di Desa Cisandana tahun ini tidak memuaskan. Ribuan hektar sawah hanya bisa dipanen setengahnya, banyak tanaman padi yang mati sebelum dipanen karena serangan hama seperti tikus, walang sangit dan lain-lain.

Permasalahan lain yang muncul ialah keringnya sumber-sumber mata air sehingga membuat setiap orang kerepotan unntuk mendapat-kan air yang bersih. Ditambah lagi dengan cuaca yang sangat panas hingga menusuk tulang. Semua permasalahan-permasalahan di atas timbul karena disebabkan oleh kemarau yang terjadi tahun ini cukup panjang.

Semoga tulisan kisi-kisi materi Penalaran Induktif Tes SNBT 2024 ini bermanfaat untuk teman-teman.