"Etymology" berasal dari Bahasa Yunani "etumos" yang artinya "nyata" atau "benar". Sementara akhiran "ology" berarti "ilmu" atau "studi" tentang sesuatu. Jadi, "etymology" adalah studi tentang asal-usul kata dan bagaimana mereka berevolusi.

Berikut adalah beberapa contoh etimologi:

1. Hippopotamus (kuda nil). Berasal dari kata Yunani Kuno "hippos" yang berarti kuda; dan "potamus" yang berarti sungai. Maka, secara harfiah "hippopotamus" berarti "kuda sungai".
2. Flea market (pasar loak). Diambil dari "marché aux puces" (dalam Bahasa Perancis), yaitu nama sebuah pasar di Paris yang dikhususkan untuk menjual barang bekas yang mungkin mengandung kutu.
3. America (Amerika). Diambil dari nama "Amerigo Vespucci", seorang navigator kapal yang pergi ke benua Amerika pada tahun 1499 (setelah Columbus) dan pada saat itu menjadi terkenal karena menegaskan Amerika bukan Asia (tidak seperti yang dinyatakan Columbus sebelumnya).
4. Big Bang theory (teori Big Bang). Pada awalnya justru digunakan untuk mengejek teori ini. Diucapkan pertama kali oleh Fred Hoyle, seorang ahli astronomi yang meragukan kebenaran teori ini.
5. Go Dutch (bayar sendiri sendiri). Digunakan oleh orang Amerika karena menunjukkan sifat orang Belanda (Dutch) yang kikir atau pelit.
6. Geek. Berasal dari kata "geck" (kata dalam Bahasa Jerman yang juga kata dalam Bahasa Inggris Kuno) yang berarti "orang bodoh atau orang yang tertipu".
7. Hello. Berasal dari kata "halloo", bentuk awal dari "hello", dengan fungsi yang sama, yaitu sebagai kata sapaan. Setelah pesawat telepon ditemukan (pada tahun 1883), ejaan dan pengucapannya menjadi "hello" sampai sekarang. 
8. Y'all (kalian). Muncul pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 1879, berawal dari anak-anak kecil yang menirukan gaya bahasa para budak saat mengatakan frase "you all" pada saat itu.
9. Hot dog. Diambil dari kata "hot" (panas) yang artinya hot dog dihidangkan panas. Sementara "dog" (anjing) digunakan karena dahulu ada dugaan isi sosis terbuat dari daging anjing (pada tahun 1846).
10. OK. Berasal dari kesalahan pengejaan "all correct" menjadi "oll korrect" di surat kabar di Boston pada tahun 1839. Salah satu surat kabar menyingkatnya menjadi "O.K." dan kemudian singkatan ini digunakan hingga sekarang dengan arti yang sama.