Bagikan: |
Bagaimana contoh kalimat pengandaian dengan kata "wish"?
Kata kerja "wish" bisa kita gunakan untuk menyatakan suatu pengandaian akan hal yang tidak akan terjadi. Pengandaiannya pun bisa dibedakan menjadi tiga yakni tidak mungkin terjadi dimasa depan, tidak mungkin terjadi karena tidak nyata, dan tidak mungkin terjadi karena masanya sudah terlewat. Secara struktur, kata kerja "wish" ini harus diikuti dengan klausa yang minimal terdiri atas subyek dan kata kerja. Bentuknya bisa dalam bentuk past future tense (would + verb 1), past tense (verb 2), dan past perfect tense (had + verb 3).
Contoh:
1. Tidak mungkin terjadi di masa depan
"I wish she would not go to Jakarta." (Andai dia tidak akan pergi ke Jakarta.)
Kenyataannya adalah "She will go to Jakarta." (Dia akan pergi ke Jakarta.)
2. Tidak mungkin terjadi karena tidak nyata
"I wish I could speak 7 different languages." (Andai aku bisa berbicara 7 bahasa berbeda.)
Kenyataannya adalah "I cannot speak 7 different languages. (Aku tidak bisa berbicara 7 bahasa.)
3. Tidak mungkin terjadi karena masanya sudah terlewat
"I wish I had apologized to her before she left." (Andai aku meminta maaf padanya sebelum dia pergi.)
Kenyataannya adalah "I did not apologize." (Aku tidak meminta maaf.)
Semua klausa di atas setelah kata kerja "wish" bertentangan dengan fakta yang ada. Bentuk tenses yang digunakan setelah kata kerja "wish" juga berbeda-beda tergantung dari faktanya. Pada contoh 1 kita menggunakan past future tense (would + verb 1), pada contoh 2 menggunakan past tense (verb 2), pada contoh 3 kita menggunakan past perfect tense (had + verb 3).
Sekian, semoga tulisan ini bermanfaat ya kawan-kawan 🙂