Bagikan: |
Apa pengertian embedded clause dan bagaimana contoh penggunaannya dalam kalimat?
Definisi
Embedding atau “menempelkan” adalah sebuah proses memasukkan atau menempelkan klausa ke dalam klausa yang lain. Hal ini sering juga disebut nesting atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah "bersarang".
Lebih luas lagi, embedding merupakan sebuah proses memasukkan klausa dari setiap bagian linguistik sebagai bagian dari unit yang lainya dari jenis umum yang sama. jenis paling utama dalam embedding ini dalam grammar atau tata bahasa Inggris adalah subordination (subordinating clause).
Sebuah klausa yang dapat berdiri sendiri disebut root, matrix atau main clause. Tapi terkadang ditemui beberapa contoh klausa yang ada dalam klausa lain.
Contoh:
- [Peter said [that Danny danced]]. [peter mengatakan [bahwa danny berdansa.]]
- [Bill wants [Susan to leave]]. [Bill menginginkan [susan pergi]]
Pada masing-masing kalimat diatas terdapat 2 klausa. Pada kalimat pertama ada klausa ” (that) Danny danced “ yang berada di dalam klausa utama (root) yaitu: ”Peter said that Danny danced.” dalam kalimat ke 2 ada klausa ”Susan to leave” yang mempunyai subject yaitu Susan, dan predicate phrase (to) leave. yang berada dalam klausa utama yaitu: "Bill wants Susan to leave."
Kedua klausa yang berada dalam klausa lain yaitu anak klausa dan induk klausa disebut embedded clauses.
Jenis dan fungsi embedded clause
1. Finite clauses
Kata kerja dalam (verb) embedded clause adalah kata kerja jenis finite verb atau kata kerjanya terbatas dan hanya mempunyai sebuah subjek.
Relative clauses
Perhatikan 2 contoh kalimat yang memiliki relative clauses dibawah ini.
- The man [whose car we crashed into] called the police. laki-laki [yang mobilnya menabrak itu] dipanggil polisi.
- We’ll rent the apartment to the person [that we like best]. kami akan menyewa apartement kepada seorang [yang kami lihat Baik]
Adverbial clauses
Mereka memenuhi fungsi yang sama sebagai adverbia atau frase prepositional. Mereka yang sering berupa tambahan pada kata kerja (karena itu berupa opsional), dan menjelaskan makna seperti tempat, waktu, cara, konsesi, kondisi, hasil, dll.
Berdasarkan jenisnya mereka ditunjukkan oleh sebuah subordinate conjunction (while, because, since, in order to, so that, whereas, unless, as though, as if, whenever, etc.).
Contoh :
- I’d like to go out [while it’s still sunny] saya akan pergi keluar [ sementara udara masih cerah]
- [Although it rained all week], the sun came out during the weekend. [walaupun hujan sepanjang pekan], matahari tetap keluar selama akhir pekan.
Complement clauses
Klausa pelengkap berfungsi sebagai pelengkap pada sebuah kalimat yang ditunjukkan dengan sebuah complementizer (that, whether). namun mereka juga dapat berperan sebagai noun clauses, nominal clauses, or completive clauses. dan sering menjadi objek langsung dari verb seperti: think, believe, ask, dan juga beberapa adjectives dan nouns.
Contoh:
- I think [that it’s too windy to go out for a walk]. Menurut ku [ terlalu banyak angin untuk pergi keluar]
Ada beberapa complement clauses (klausa pelengkap) yang ditandai oleh phrase berkut ini: WH-word (what, why, who, etc.).
- He asked [why there were so many homeless people in the city]. Dia Bertanya [mengapa dikota banyak sekali orang yang tidak memiliki rumah]
Subject clauses
Subject clause adalah klausa yang berfungsi sebagai subjek pada klausa utama/klausa induk. Subject clause dapat kita kenali dengan adanya complementizer that (which is not optional then), atau dengan WH-word.
- [What he’s been telling us] has all been true. [apa yang telahdia ceritakan kepada kita] adalah benar.
2. Non-finite clauses
Infinitive clauses adalah klausa yang dibentuk dengan menggunakan verb to infinitif yang berfungsi sebagai: subject, complement, or adverbial.
- [To live in a cosmopolitan city] has been his life-long goal.[Untuk hidup di sebuah kota kosmopolitan] telah menjadi tujuan seumur hidup.
- That’s difficult [to believe]. itu silit dipercaya.
- They can be introduced by the complementizers whether or for, or by a wh- word.
- I prefer [for the students to do most of the talking]. Saya lebih suka [bagi para siswa untuk melakukan banyak bicara].
- I don’t know [what to do]. Saya tidak tahu [apa yang harus dilakukan].
Past participial clauses
Dalam klausa ini verb yang dipakai adalah bentuk past. dan berfungsi sebagai tanbahan pada kata benda (noun) atau kata kerja (adverbials).
- [Exhausted after a day’s work], the bus driver decided to take a cab home.[Lelah setelah seharian bekerja], sopir bus memutuskan untuk mengambil taksi rumah.
- The proposal [provided by the city] did not satisfy city council. Proposal [disediakan oleh kota] tidak memuaskan Dewan kota.
Present participial clauses
Kata kerja (verb) dalam klausa ini berbentuk present participle (the –ing form) yang berfungsi sebagai complements kata kerja atau sebuah tambahan pada noun atau adverbials.
- They kept [hammering away while we were working] Mereka terus [pergi memalu sementara kami bekerja]
Tahap pembuatan embedded clause
1. Write a simple, non descriptive phrase.
Contoh: A cat sat on the mat
2. Here’s where the thinking comes.
What was the cat (or whatever object) doing (not what it says in the sentence already!), or what did it look like?
3. Fit in into a ” Which/who Was” phrase. ( cocokkan kedalam phrase ” Which/who Was”
4. Fit that into your beginning sentence- so now mine would be
Contoh kalimat embedded clause
- Could you tell me what he was doing? (Bisakah kau memberitahuku apa yang tadi dia lakukan?)
- Can you tell me where she goes? (Bisakah kau memberitahuku kemana dia pergi?)
- Can you remember what he said? (Bisakah kamu mengingat apa yang dia katakan?)
- Please tell me where he works now. (Tolong beritahu aku dimana dia bekerja sekarang.)
- I wonder if you could lend me some money. (Aku berharap kamu bisa meminjamkanku uang.)
- I wanted to know if he is lazy. (Aku ingin tahu apakah dia malas.)
- I have no idea why she became rude on the meeting yesterday. (Aku tidak tahu kenapa dia menjadi kasar di pertemuan kemarin.)
- [Exhausted after a day’s work], the bus driver decided to take a cab home.[Lelah setelah seharian bekerja], sopir bus memutuskan untuk mengambil taksi rumah
- The proposal [provided by the city] did not satisfy city council. Proposal [disediakan oleh kota] tidak memuaskan Dewan kota.