Bagaimana contoh naskah atau teks drama bahasa Inggris tentang persahabatan (friendship)?
Berikut ini contoh naskah drama bahasa Inggris tentang persahabatan (friendship) beserta dengan terjemahannya:
One day, when the word justice has become extinct. Being the holding of the examination. Adi and Banu are sitting at the bench, Sita and Dini sit together in front of them, while Budi sit alone beside Banu. The subjects of the examination was mathematics, all students looked confused and overwhelmed look at the questions. And there was a conversation between 5 friends, Adi Budi, Banu, Sita and Dini.
Banu: Din, I ask the answer number5 and 6!”
Dini: A and C.
Sita: If the answer number 10, 11, and 15, what is the answer, Ban?
Banu: 10 A, 11 D, number 15, I am not yet.
Adi: Huss, don’t be louder, the teacher will hear it.
Sita: The questions is very hard, they are still not yet to do it.
Four of them cheat as other student. But, not Budi, he looked enjoy and do the question himself without cheat.
Banu: Bud, have you done?
Budi: Not yet, still 3 questions again.
Banu: I ask the answers number 15 to 20 Bud!
Budi: I can’t Ban.
Banu: Why? We are a friend Bud, We have to make a cooperation.
Dini: Yes, Bud, we have to make a cooperation.
Adi: Yes, you are the cleverest in here, Bud.
Budi: But, it is not a cooperation like this my friends.
Sita: Why is Bud? It just 5 questions!
Budi: Cheat or giving a cheat is a bad thing, the sin is same. I will not cheat because it is a sin, but also giving a cheat to you. I am sorry.
Sita: But now, it is very urgent Bud.
Dini: Yes, Bud, help us.
Budi: It still can not.
Adi: Ok, fine. Take care yourself Bud and we take care ourselves.
Banu: Let it. We look at the book.
Then, Banu expend a book from the hole at the bench secretly, then see the formula and the answer in it. Then, Sita ask the answer of it.
Sita: How is Ban? There is or not?
Banu: There is. You listen yaeh, 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C.
It causes the voice of Banu is louder than others. The teacher listen it and come to them.
Teacher: You guys, cheating continues. out of you.
Four of them given a punishment in the yard to honor the flag pole.
Banu: I did not expect to like this!
Dini: I am too. We will give a punishment.
Sita: We should study yeah.
Adi: Yes, Bud. You are right.
Banu: In this situation, we are realizing!
Sita: I am regret!
Adi,Dini&Banu: I am too..(Together)
After that, Budi out of the class and come to them. Then, Budi follow them to stand and honor like others.
Dini: Why Bud? You also get a punishment?
Budi: No. I want do a punishment like you. We are a friend, aren’t we? I want we are together.
Sita: I hope it becomes the lesson for us.
Dini: And it will not repeat again.
Adi: We are true friendship.
Then, they do the punishment with full smile and laugh. A friendship will defeat all the bad things.
Terjemahannya:
Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian. Adi dan Banu duduk sebangku, Sita dan Dini duduk sebangku di depannya, sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu. Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan, Adi, Budi, Banu, Sita dan Dini.
Banu: “Din, aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6!”
Dini: “A dan C”
Sita: “Kalau soal nomor 10,11 dan 1, jawabannya apa Ban?“
Banu: “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”
Adi: “Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Sita: “Soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan”
Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budi, dia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu: “Bud,kamu sudah selesai?”
Budi: “Belum, tinggal 3 soal lagi”
Banu: “Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”
Budi: “Tidak Bisa Ban”
Banu: “Kenapa? Kita sahabat Bud, kita harus kerjasama”
Dini: “Iya Bud, kita harus kerja sama”
Adi: “Iya, kamu kan yang paling pintar disini, Bud!”
Budi: “Tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Sita: “Kenapa memang, Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budi: “Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula memberi contek ke kalian. Aku minta maaf. Sita: “Tapi saat ini, sangat mendesak, Bud”
Dini: “Iya, Bud, bantu kami”
Budi: “Tetap tidak bisa”
Adi: “Ya sudah, baiklah. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami. sendiri.”
Banu: “Biarkan, kita lihat di buku saja”
Banu lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Sita menanyakan hasilnya.
Sita: “Bagaimana Ban? Ada tidak?”
Banu: “Ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Karena suara Banu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Guru: “Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Banu: “Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Dini: “Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”
Sita: “Seharusnya kita belajar ya”
Adi: “Iya, Budi benar”
Banu: “Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Sita: “Aku menyesal!”
Adi,Dini & Banu: “Aku juga” bersama.
Setelah itu, Budi keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budi ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Dini: “Kenapa Bud? Kamu di hukum juga?”
Budi: “Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga.Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama”
Sita: “Aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Dini: “Dan tidak kita ulangi lagi”
Adi: “Kita sahabat sejati”