Hai sahabat PBI, cuaca hari ini sangat cerah ya. Karena cuaca hari ini sangat mendukung sekali untuk menulis maka di sini saya akan menulis mengenai penggunaan frasa "when it comes to". Frasa ini memiliki beberapa arti tergantung dari konteks kalimatnya. Di sini saya akan membahasnya untuk Anda.
Pengertian “when it comes to”
Frasa atau ungkapan "when it comes to" jika di artikan dalam Bahasa Indonesia maka akan memiliki arti atau makna antara lain:
- Berbicara tentang (sesuatu)
- Mengenai (sesuatu)
- Dalam hal
- Berhubungan dengan (sesuatu)
- Kalau tentang (sesuatu)
Ungkapan when it comes to ini bisa diletakkan di awal kalimat maupun di tengah-tengah kalimat. Misalnya seperti pada kalimat-kalimat berikut:
- When it comes to money, his eyes always go blind (Kalau berhubungan dengan uang, matanya selalu terbutakan)
- Her view is subjective when it comes to her boyfried (Pandangannya subjektif kalau bicara tentang pacarnya)
Ada beberapa ungkapan yang memiliki arti serupa dengan ungkapan when it comes to dalam Bahasa Inggris. Yaitu sebagai berikut:
- As for… (mengenai/tentang…)
- In relation to… (berhubungan dengan…)
- Speaking of… (berbicara tentang…)
Frasa when it comes to bisa dibilang sebagai ungkapan yang cukup informal dibanding ungkapan-ungkapan sejenisnya, sehingga lebih menyenangkan dan nyaman untuk digunakan. Terutama pada konteks yang lebih santai, seperti berbicara dengan teman atau orang yang sudah dikenal baik.
Contoh penggunaan “when It Comes to”
Agar lebih dapat memahami frasa when it comes to, kita akan menerapkannya dalam contoh percakapan Bahasa Inggris. Berikut beberapa contoh percakapan dengan frasa when it comes to yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh 1
Jessica: The Math competition is coming up, right? Who’s competing for your class, Clara? (Kompetisi Matematika sebentar lagi, kan? Siapa yang ikut lomba untuk kelas kamu, Clara?)
Clara: When it comes to Math, of course Radit is the answer. Who can defeat the god of Math, right? (Kalau tentang Matematika, tentu saja Radit jawabannya. Siapa yang bisa mengalahkan dewa Matematika, kan?)
Jessica: Oh, right! Radit is the winner of national Math olympics. Oh no, isn’t it cheating to send him into the regular school competition? (Oh, iya! Radit kan pemenang olimpiade Matematika nasional. Oh tidak, curang dong kalau dia ikut lomba reguler di sekolah?)
Clara: Well, all fair in love and war. The prize of that competition is air conditioner, it’s a war then. (Yah, semuanya kan adil dalam cinta dan perang. Hadiah dari kompetisi itu AC, jadi ya itu perang)
Contoh 2
Jordan: You fought with your younger brother again yesterday, right? Your face told me so, Rama. (Kamu bertengkar lagi dengan adik kamu kemarin, kan? Terlihat dari mukamu, Rama)
Rama: Well, you guessed it right. I punched him after knowing that he took my action figure to show to his friends. And of course, he punched me back. I punched more, though. (Yah, kamu benar. Aku pukul dia karena tahu dia mengambil action figure-ku untuk ditunjukkan ke teman-temannya. Dan tentu saja, dia pukul aku balik. Aku pukul lebih banyak, sih)
Jordan: You can just give in to him, you know? After all, he’s younger and you supposed to be more mature than him. (Harusnya kamu mengalah saja sama dia, tahu? Bagaimanapun juga, dia kan lebih muda dan kamu seharusnya lebih dewasa dari dia)
Rama: No, no. It’s not a matter of mature or not, Jordan. I can’t ever give in when it comes to my action figures, to anyone. Even if that’s my only younger brother. (Tidak, tidak. Ini bukan masalah dewasa atau bukan, Jordan. Aku tidak akan pernah bisa mengalah kalau berhubungan dengan action figure-ku, kepada siapapun. Bahkan kalaupun itu adalah adikku satu-satunya)
Contoh 3
Bagas: Our boss didn’t announce who’s going to the meeting with client yet, right? What’s make him taking time so long to decide? (Bos kita masih belum mengumumkan siapa yang akan pergi meeting dengan klien, ya? Apa yang membuat dia lama memutuskan?)
Gina: I think he torns between Jackie and Tommy, Bagas. Those two are really good in their job, we all know it. Even I’m confused. (Aku rasa dia bingung antara Jackie dan Tommy, Bagas. Mereka berdua kan bagus kerjanya, kita semua tahu itu. Aku saja bingung)
Bagas: Why so confused, Gina? When it comes to presentation, Jackie always rocks. He can captive the audiences with his way of talking. (Mengapa bingung, Gina? Dalam hal presentasi, Jackie selalu jago. Dia bisa memikat audience dengan gaya bicaranya)
Gina: But Tommy is better when it comes to negotiation, Bagas. The meeting is not only about presentation, but also negotiation with our client. (Tapi Tommy lebih baik dalam hal negosiasi, Bagas. Meetingnya kan bukan cuma tentang presentasi, tapi juga negosiasi dengan klien kita)
Bagas: Just send them both, then. Can’t boss just do that? The meeting is just around the corner, so we need to hurry and prepare many things. (Ya dua-duanya aja kalau gitu. Nggak bisakah bos memutuskan begitu? Meetingnya kan sebentar lagi, kita harus cepat dan persiapkan banyak hal)