Untuk menanyakan lokasi atau alamat tempat tinggal dalam bahasa Inggris, maka kita biasa menggunakan kalimat "Where do you live?" (Di mana tempat tinggalmu?). Nah sekarang bagaimana cara menjawab pertanyaan tersebut?
Kita bisa menjawabnya dengan "I live at ...." atau "I live in ....". Jawabannya bisa diberikan dengan menyebutkan nama jalan, nomor rumah, kelurahan, kecamatan, kabupaten, kota, dan sebagainya.
Berikut ini contoh percakapan atau dialog menanyakan tempat tinggal dengan kalimat "Where do you live?"
Percakapan 1
Hanna: Nice to meet you. I’m Hanna. What’s your name? (Senang bertemu denganmu. Aku Hanna. Siapa namamu?)
Jessi: I’m Jessi. Nice to meet you too, Hanna. It’s nice to get a new friend. (Aku Jessi. Senang bertemu denganmu juga, Hanna. Senang rasanya dapat teman baru)
Hanna: That’s what this event about, right? By the way, where do you live, Jessi? (Inilah kelebihan acara ini, kan? Ngomong-ngomong, kamu tinggal dimana, Jessi?)
Jessi: I live in Bogor, Hanna. (Aku tinggal di Bogor, Hanna)
Hanna: Wow, it’s pretty far from here. Aren’t you tired coming from Bogor? (Wah, lumayan jauh dari sini, ya. Apa kamu nggak capek datang dari Bogor?)
Jessi: That’s right, but it’s doable. And how about you, Hanna? Where do you live? (Iya, tapi masih bisa dijalanin kok. Kalau kamu, Hanna? Kamu tinggal dimana?)
Hanna: I live not far from this place. Here is Block 5, and my house at Block 7. (Aku tinggal nggak jauh kok dari tempat ini. Ini kan blok 5, dan rumahku di blok 7)
Percakapan 2
Gerry: Hi, Ian! Long time no see! How are you? (Hai, Ian! Lama nggak ketemu! Apa kabar kamu?)
Ian: Long time no see, Gerry! I’m good, how about you? (Lama nggak ketemu, Gerry! Aku baik, gimana kamu?)
Gerry: I’m good too. How long since the last time we met? Maybe five years? (Kabarku juga baik. Berapa lama sejak terakhir kita ketemu, ya? Mungkin lima tahun?)
Ian: Six years exactly, Gerry. The last time was our graduation day, right? (Enam tahun tepatnya, Gerry. Terakhir kali pas wisuda, kan?)
Gerry: You’re right! That was long time ago. So where do you live now, Ian? (Kamu benar! Itu lama banget. Jadi kamu tinggal dimana sekarang, Ian?)
Ian: I live in Jakarta now, Gerry. How about you? Do you still live in Bandung? (Aku tinggal di Jakarta sekarang, Gerry. Gimana kamu? Apa kamu masih tinggal di Bandung?)
Gerry: No, it’s been two years since I’m living in Surabaya. I got a job there. (Enggak, udah dua tahun aku tinggal di Surabaya. Aku dapat kerja disana)
Ian: Surabaya? Wow, I’ve been wanting to visit that city since long time ago. (Surabaya? Wah, aku dari dulu pengen banget main ke kota itu)
Gerry: Really? You should come over to my home when you visit Surabaya. (Beneran? Kamu harus main ke rumahku kalau ke Surabaya)
Ian: Of course, Gerry. Let’s keep in touch, okay? (Pastilah, Gerry. Tetap kontakan, ya?)
Dina: Farah, I heard that you’re from Mekarsari village. Is that true? (Farah, aku dengar kamu dari Desa Mekarsari. Apa itu benar?)
Farah: Yes. That’s true, Dina. Why are you asking about it? (Iya. Itu benar, Dina. Emang kenapa kamu tanya itu?)
Dina: Oh my God, really? I’m from Mekarsari village too! Where do you live, Farah? (Ya ampun, beneran? Aku dari Desa Mekarsari juga! Kamu tinggal di sebelah mana, Farah?)
Farah: Really? I live near the village hall, the one with red roof. Do you know it? (Beneran? Aku tinggal dekat balai desa, rumah yang atapnya merah. Kamu tahu, nggak?)
Dina: Of course, I know that house! I often walk pass through your house, then! (Tentu aja aku tahu rumah itu! Aku sering lewat depan rumah kamu, dong!)
Farah: Wow, that’s a good coincidence! And where do you live, Dina? (Wah, kebetulan yang bagus banget! Kalau kamu tinggal di sebelah mana, Dina?)
Dina: My house is near the village library, the one with orange gate. Do you ever see it? (Rumahku dekat perpustakaan desa, yang pagarnya oranye. Kamu pernah lihat, nggak?)
Farah: Of course, Dina! It’s the only house with orange gate in the village. (Tentu aja, Dina! Itu satu-satunya rumah di desa yang pagarnya oranye)