Bagikan: |
Bagaimana contoh kalimat klise bahasa Inggris?
Pernahkah kalian mendengar tentang cliché? Cliché atau kata klise adalah ungkapan yang umum digunakan dan terlalu sering digunakan atau diulang-ulang sehingga kehilangan makna atau pesan aslinya sehingga dirasa basi oleh sebagian pihak. Dari pengertian tersebut mungkin akan mengingatkan kita pada idiom. Cliché dan idiom memang dua ungkapan yang memiliki kemiripan; hanya saja, jika idiom seringkali bersifat figurative atau berupa kiasan, sebagian cliché masih bersifat literal sehingga makna tersiratnya mudah saja ditebak. Bisa dikatakan pula bahwa cliché masih merupakan bagian dari idiom, yang familiar di kalangan masyarakat.
Penggunaan cliché dalam tulisan atau ucapan kita sehari-hari dapat menunjukkan pemahaman kita terhadap bahasa Inggris yang merupakan bahasa asing. Akan tetapi, dalam pembuatan suatu karya, ada baiknya kita menyantumkan lebih sedikit kalimat klise untuk membuat tulisan kita lebih unik dan original.
Dalam bahasa Indonesia, kalimat klise bisa juga diartikan semacam basa-basi. Contohnya, ketika ada teman yang dirundung duka, kita terbiasa mengucapkan “Semua pasti ada hikmahnya”. Hal tersebut memang bisa dibenarkan, akan tetapi, sebab terlalu sering digunakan, kalimat tersebut jadi kehilangan pesan aslinya atau tidak terdengar sungguh-sungguh, sehingga tidak lagi dapat menghibur pendengarnya.
Contoh lagi kalimat klise yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia, yakni apabila kita bertanya tentang kondisi seseorang, maka dia menjawab “Aku tidak apa-apa”. Padahal, kita dapat melihat dengan jelas bahwa dia sedang merasa sedih atau mempunyai masalah. Dalam jurnalistik, yang termasuk dalam kata-kata klise adalah frase seperti “sementara itu”, “perlu diketahui”, “sehubungan dengan itu” dan berbagai ungkapan lain yang dicantumkan untuk melengkapi kalimat agar lebih terkesan familiar.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang macam-macam kalimat klise atau cliché dalam bahasa Inggris, berikut penjelasannya. Simak baik-baik!
1. What goes around comes around (every action, whether good or bad, will have its own consequences)
Yang pertama yaitu cliché yang banyak dijumpai dalam bahasa Inggris British yakni “What goes around comes back around” yang memiliki arti, segala hal yang diperbuat—baik baik ataupun buruk—memiliki konsekuensinya masing-masing. Jika kita berbuat baik, maka kita akan mendapat kebaikan pula; dan jika kita melakukan kejahatan, maka kita juga akan mendapat balasan yang serupa.
2. And the list goes on (etcetera)
Selanjutnya, cliché yang mungkin juga sering kita jumpai yaitu “the list goes on”. Makna dari kalimat tersebut adalah “dan lain-lain”, yang biasa digunakan sebagai penutup saat memberikan beberapa contoh dari suatu hal. Dalam bahasa Indonesia, kita juga mengenalnya sebagai “dan seterusnya” atau “dan sebagainya”.
3. Only time will tell (something will become clear over time)
Kemudian, cliché yang juga umum dijumpai yaitu “only time will tell” yang secara literal berarti “hanya waktu yang dapat mengungkapkan”. Maksud dari kalimat klise ini adalah, kejelasan atas suatu hal pasti akan terjawab suatu hari nanti, dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu datangnya hari tersebut.
4. A matter of time (something will happen sooner or later, eventually)
Kita juga pasti sudah tidak asing dengan cliché yang satu ini. Ketika ada yang mengatakan “It’s a matter of time”, maka ia sedang menegaskan bahwa sesuatu pasti akan terjadi nanti, baik cepat ataupun lambat.
5. Scared out of one’s wits (to be extremely frightened)
Lalu, jika kita mendengar seseorang mengatakan “It scared out of my wits”, itu menandakan bahwa ia amat ketakutan. Kalimat tersebut sulit diterjemahkan secara literal, namun maknanya serupa dengan being extremely frightened.
6. If life gives you lemons, make lemonade (make something good out of a bad situation)
Kita pasti sering menjumpai kalimat “If life gives you lemons…” yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “Jika kehidupan memberimu lemon”. Frase ini menyimpan pesan tersirat, di mana lemon dengan sifat asamnya merupakan gambaran dari kejadian yang tidak menyenangkan yang mungkin terjadi. Maka, cliché di atas secara lengkap memiliki makna, “Kerjakan suatu hal baik dalam situasi yang tidak baik”.
7. Someone woke up on the wrong side of the bed (to be in a bad mood when you wake up)
Selanjutnya, jika kita mendengar seseorang mengatakan “He woke up on the wrong side of the bed”, maka itu tidak benar-benar berarti bahwa subjek pembicaraan terbangun di sisi ranjang yang salah. Hal tersebut menunjukkan bahwa dia tidak sedang dalam mood yang baik ketika bangun tidur.
8. Don’t cry over spilt milk (don’t get upset over something that has already happened and cannot be changed)
“Don’t cry over spilt milk” dalam bahasa Indonesia berarti “Jangan menangisi susu yang tumpah”, yang memiliki maksud bahwa kita tidak seharusnya bersedih atas sesuatu yang sudah terlanjur terjadi dan tidak bisa kita ubah. Padanannya dalam bahasa Indonesia yaitu “nasi sudah menjadi bubur”.
9. Laughter is the best medicine (being happy is a good way to stop worrying)
Jika diterjemahkan, “laughter is the best medicine” berarti “tertawa adalah sebaik-baiknya obat”. Makna yang tersirat tidak begitu jauh dari apa yang terungkap, yaitu tawa atau kebahagiaan adalah cara terbaik untuk mengatasi kekhawatiran atau gundah.
10. All that glitters isn’t gold (the attractive external appearance of something is not a reliable indication of its true nature)
Cliché terakhir ini mirip dengan ungkapan “tidak semua yang berkilau itu emas”, yang berarti, tidak semua yang tampak baik benar-benar baik. Untuk itu, tidak sebaiknya kita gampang menilai sesuatu dari luarnya saja.