Bagaimana aturan dan contoh penggunaan predicative adjectives dalam bahasa Inggris?
Dalam sebuah kalimat, sebuah adjective dapat muncul hanya sebagai predicate saja. Predicate adalah bagian dari sebuah kalimat atau klausa yang menjelaskan tentang apa yang telah atau akan dilakukan sebuah subject. Predicate juga mengandung verb atau object lain yang berfungsi memodifikasi subject dalam sebuah kalimat atau klausa.
Penggunaan adjectives seperti ini biasanya muncul setelah linking verb seperti be dan tidak dapat muncul di depan noun yang dideskripsikan.
Contoh:
- The snake on the rock was alive. (Ular di atas batu itu hidup.)
Pada contoh di atas terdapat predicate adjective berupa alive yang digunakan tepat setelah linking verb was yang mendeskripsikan subject snake.
- The alive snake was lying on the rock. (Ular yang masih hidup itu tergeletak di atas batu.)
Pada contoh kedua terdapat penggunaan predicate adjective berupa alive yang tidak tepat karena diletakkan tepat setelah noun snake. Seharusnya, adjective yang digunakan pada kalimat tersebut adalah live.
Perhatikan daftar di bawah ini, ada perbedaan terkait predicate adjectives yang digunakan setelah linking verb dan adjectives yang muncul setelah noun.
Predicative adjective
- alike
- alive
- alone
- afraid
- asleep
Forms used in front of noun
- like, similar
- live, living
- lone
- frightened
- sleeping
Predicate adjectives digunakan setelah linking verb seperti be. Tidak dapat digunakan setelah noun yang dideskripsikan.
Contoh:
- There is also the problem of look-alikes. (Ada juga masalah kemiripan.)
- This wine goes well with food, but is also very good alone. (Anggur ini cocok dengan makanan, tetapi juga sangat enak.)
- I’m afraid that I can’t achieve my dream goals. (Saya takut tidak dapat mencapai tujuan impian saya.)
- The tired young boy sits down under the shade of a tree and promptly falls asleep. (Bocah lelaki yang lelah itu duduk di bawah naungan pohon dan segera tertidur.)