Bagaimana tahapan menulis cerpen dalam bahasa Inggris?
Karya fiksi, apapun jalan ceritanya, biasanya tertuang dalam bentuk cerita pendek yang menarik. Bagian yang selalu ada dalam sebuah cerita adalah pembuka, inti, dan penutup.
Memang, ide kreatif bisa ada di imajinasi seseorang tanpa ada batasnya. Namun belum tentu setiap orang bisa menuangkan cerita pendek, terlebih jika harus menggunakan bahasa Inggris. Teknik untuk menulis cerita fiksi pun bisa berbeda-beda bagi setiap penulis.
Dalam artikel kali ini, kami telah merangkum bagaimana cara menulis cerita pendek. Tips di bawah ini akan bermanfaat bagi mereka yang belum berpengalaman atau baru mulai belajar untuk menulis cerita pendek.
Persiapan
Sebelum mulai menulis cerita, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar. Apa saja ya?
- Waktu
Alokasikan waktu untuk menulis cerita pendek. Tentu saja tolak ukurnya akan berbeda-beda setiap orang tergantung pada kecepatan mereka. Ditambah lagi seberapa panjang cerita juga akan menjadi indikator yang mempengaruhi.
Perkirakan saja waktunya sekitar 10 hingga 20 jam. Pembagian waktunya bisa berbeda-beda tergantung pada kesibukan seseorang dengan kehidupannya sehari-hari.
- Ide
Meskipun hanya ide dasar saja, jangan ragu untuk melanjutkan dan mengembangkannya menjadi sebuah cerita. Lihat saja bagaimana para penulis bisa mendapatkan ide cerita brilian yang akhirnya menjadi novel terlaris di saat yang tak pernah terduga sebelumnya.
Lihat saja bagaimana sang penulis tersohor JK Rowling mendapat inspirasi menulis cerita Harry Potter ketika keretanya terlambat berangkat dari Manchester ke Stasiun King’s Cross London di tahun 1990 silam.
- Instrumen Tulis
Hal ini juga esensial dan sebaiknya tidak disepelekan. Jelas kamu perlu instrumen untuk menuliskan cerita pendek. Apapun itu, cari yang paling nyaman dan membuat kamu bisa menuangkan ide dengan baik.
Tentukan Tema
Tentu saja hal paling utama dari sebuah cerita adalah temanya. Hal ini adalah basis dari sebuah cerita yang membawa pesan tersendiri. Lewat tema tulisan ini, seorang penulis bisa memberikan pesan yang mereka inginkan kepada para pembaca.
Selain itu, plot atau tema tidak harus ditekankan di bagian akhir saja. Kamu juga bisa menuliskannya di bagian awal atau tengah. Pembaca juga akan bisa menangkap pesan itu dengan sendirinya seiring dengan alur atau plot yang mereka ikuti.
First Line yang Memikat
Bagian awal dari sebuah cerita adalah hal yang paling menarik bagi seorang pembaca. Untuk itu, pastikan kamu menuliskan kalimat yang catchy untuk membuat mereka tak sabar untuk membaca hingga tuntas.
Seperti halnya sebuah film, mulailah kalimat pertama dengan sebuah situasi yang membius orang untuk membayangkan suasana di dalamnya. Tak lupa, beri unsur kejutan agar pembaca merasakan dinamika di dalamnya.
Riset Mendalam
Detil-detil kecil dalam sebuah cerita adalah hal yang bisa membawa pembaca terbang jauh dari dunia nyata. Dengan semua rentetan detil menarik, mereka akan membayangkan situasi tersebut seakan-akan sedang berada di dalamnya.
Namun jangan salah, hanya detil yang didukung risetlah yang akan menjadi suatu hal menarik. Jika detil hanya dipaparkan dalam kalimat-kalimat tanpa dasar, justru akan membuat bosan bahkan membuat pembaca merasa ragu.
Namun ada juga penulis yang sama sekali tidak riset, jika cerita pendek yang mereka tulis adalah suatu hal yang benar-benar fiksi dan tidak mengacu pada latar tempat atau situasi yang nyata. Hal ini tentu saja sah-sah saja karena mengikuti imajinasi liar seorang penulis.
Alur Cerita (Plot)
Setiap cerita tentu punya alur atau plotnya tersendiri. Biasanya, alur ini akan dimulai di bagian awal dan semakin intens hingga akhir dari cerita. Lewat plot ini pula, penulis bisa menentukan bagaimana dan siapa saja yang akan menjadi karakter dalam cerita mereka.
Berikut ini beberapa bagian dari plot:
- Konflik
Bagian ini adalah hal paling krusial dalam sebuah cerita. Tentu saja tidak perlu berlebihan, karena konflik sederhana saja sudah cukup untuk mewarnai sebuah cerita pendek. Pikirkan kejadian apa yang bisa mengarah pada terciptanya konflik.
- Krisis Kian Intens
Setelah krisis terjadi, tentu pembaca ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh karakter yang ada dalam cerita. Aksi inilah yang akan mewarnai cerita pendek kamu. Secara mudah, bisa digambarkan bahwa krisis ini adalah titik balik dalam sebuah cerita.
- Penutup
Setelah klimaks tercapai, saatnya membawa pembaca untuk melihat bagaimana alur cerita kamu menurun dan mulai mendekati akhir. Di tahap ini, seluruh konflik dan krisis mulai terlihat akhirnya.
Dalam tahap ini pula pembaca bisa melihat bagaimana karakter yang ada di dalam cerita bisa mengambil pelajaran atau jadi sosok yang berbeda akibat sebuah konflik.
Revisi Tanpa Henti
Ketika sudah mulai menulis kelak, jangan heran jika kamu terbawa dalam keinginan untuk membaca ulang, mengedit, membaca lagi, dan begitu terus secara berulang. Ini memang bagian dari siklus seorang penulis dalam menuangkan imajinasi mereka dalam sebuah cerita pendek.
Berbeda dengan tulisan laporan atau deskripsi yang mengacu pada fakta dan bisa dilihat benar salahnya, tidak demikian halnya dengan cerita fiksi pendek. Kamu sebagai penulis perlu memastikan bahwa apa yang ditulis bisa diterima alurnya oleh pembaca. Itu sebabnya, editing menjadi salah satu tahapan yang tak bisa dilepaskan dari sebuah cerita pendek.
Menerbitkan Tulisan
Di era digital seperti saat ini, menerbitkan tulisan sudah tidak lagi sebatas mengirimkan berlembar-lembar draft kepada penerbit dan menunggu kepastian yang entah kapan.
Kini, ada begitu banyak platform untuk menulis cerita dan bisa diakses secara gratis dan online. Artinya, kamu bisa menjadi penulis kapan saja dan di mana saja. Sebut saja aplikasi seperti Wattpad, Steller, dan masih banyak lagi.
Dari platform semacam ini pula kamu bisa belajar banyak hal dari tulisan-tulisan orang lain. Ada yang sudah expert dan berpengalaman, tak sedikit pula yang sama seperti kamu baru mulai mencoba menulis.
Selain tips-tips di atas, tak ada salahnya untuk turut mengasah kemampuan kamu dengan banyak membaca buku sebagai referensi. Ada begitu banyak penulis mengagumkan di luar sana dengan karakternya masing-masing. Siapa tahu kamu akan menjadi penulis tenar selanjutnya, who knows?