Apa yang dimaksud dengan figurative language dalam bahasa Inggris dan bagaimana contohnya?
Pengertian Figurative Language
Figurative language atau yang dalam bahasa Indonesia lebih populer dengan istilah majas / bahasa kiasan adalah gaya bahasa yang digunakan penulis/pembicara untuk menyampaikan sebuah pesan secara imajinatif dan kias yang bertujuan untuk membuat pembaca/pendengar mendapat efek tertentu dari gaya bahasa yang digunakan tersebut.
Figurative language merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan baik secara lisan maupun tertulis.
Selain itu, figurative language merupakan teknik pengungkapan bahasa, penggaya bahasan yang maknanya tidak menunjuk pada makna harfiah kata-kata yang mendukung, melainkan pada makna yang ditambah, makna yang tersirat. Figurative language sering digunakan dalam bahasa sastra seperti poem, drama, theater, maupun song lyrics.
Karena figurative language merupakan teknik pengungkapan bahasa maka sebenarnya figurative language sering dimanfaatkan untuk mewakili perasaan dan pemikiran dari pengarang, penulis ataupun pembicara yang menggunakan figurative language tersebut.
Biasanya, figurative language bersifat tidak sebenarnya alias kias ataupun konotasi. Figurative language juga merupakan cara untuk melibatkan pembaca/pendengar untuk lebih kreatif dalam memaknai kata dan tulisan yang kita sampaikan dengan sebaik-baiknya.
Walaupun jenis figurative language sering diperdebatkan, tetapi sebagai penulis ataupun pembicara minimal kita harus mengetahui jenis figurative language secara umum. Adapun jenis figurative language secara umum adalah sebagai berikut: similes, hyperbole, metaphors, personification, Onomatopoeia dan allusion.
Fungsi Figurative Language
Dengan menggunakan figurative language maka sebenarnya karya sebuah sastra akan lebih lebih kaya, lebih efektif, dan lebih sugestif bagi para pembacanya/pendengarnya. Selain itu, dengan menggunakan figurative language dalam sebuah karya maka karya tersebut akan menjadi menarik perhatian, menimbulkan kesegaran, lebih hidup, dan menimbulkan kejelasan gambaran angan.
Adapun fungsi figurative language adalah sebagai berikut:
- Menghasilkan kesenangan imajinatif.
- Menghasilkan imaji tambahan sehingga hal-hal yang abstrak menjadi kongkrit dan menjadi dapat dinikmati pembaca.
- Menambah intensitas perasaan pengarang dalam menyampaikan makna dan sikapnya.
- Mengkonsentrasikan makna yang hendak di sampaikan dan cara-cara menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang singkat.
- Meletakkan konsep imaginasi yang lebih familiar kepada pembaca dan pendengar dari karya sastra yang dihasilkan.
- Memberi kebebasan kepada pengarang/pembicara untuk memilih bahasa yang diinginkan tetapi tetap dapat dipahami oleh para pembaca/pendengar.
Jenis-Jenis Figurative Language
Similes
Dalam bahasa Indonesia jenis majas simile sering menggunkan kata bak, bagaikan, ataupun seperti; hanya saja simile bukan membandingkan dua objek yang berbeda, melainkan menyandingkan sebuah kegiatan dengan ungkapan. Contoh simile dalam bahasa Indonesia adalah : Kelakuannya bagaikan anak ayam kehilangan induknya.
Majas simile adalah salah satu kelompok dari majas perbandingan yang menggunakan kata-kata sebagai pembanding untuk menyatakan maksud dan tujuannya. Majas simile hampir sama dengan majas perumpamaan karen sama-sama menggunakan kata-kata perumpamaan dalam kalimat.
Beberapa kata-kata penghubung yang digunakan dalam majas simile yaitu ibarat, umpama, bagaikan, bagai, seperti, layaknya, bak dan lain-lain yang merupakan kata pembanding. Perumpamaan-perumpamaan ini biasa digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan makna atau gagasan atau ide yang ingin disampaikan oleh penutur.
Dalam kalimat-kalimat majas simile, penulis dapat membandingkan gagasan atau idenya dengan kata-kata perumpamaan, benda atau tokoh yang memiliki ciri atau kedekatan makna untuk menggambarkan gagasan atau ide yang dimaksud oleh si penulis.
Contoh figurative language jenis simile adalah sebagai berikut
- The new teacher is as tall as a giraffe.
- The new neighbor is as curious as a cat; nothing escapes her attention.
- Busy as a bee.
- Clean as a whistle.
- Brave as a lion.
- The tall girl stood out like a sore thumb.
- It was as easy as shooting fish in a barrel.
- My mouth was as dry as a bone.
- They fought like cats and dogs.
- Watching that movie was like watching grass grow.
- His friend is as black as coal.
- He has learned gymnastics, and is as agile as a monkey.
- When attacked in his home, he will fight like a caged tiger.
- Can you dance like a monkey?
- Even when he was told everything, he was acting like a donkey.
Hyperbole
Hyperbole merupakan figurative language yang digunakan untuk u mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan, bahkan hampir tidak masuk akal. Contoh: Orang tuanya memeras keringat agar anak tersebut dapat terus bersekolah. Memeras keringat artinya bekerja dengan keras.
Selain itu, hyperbole dapat diartikan sebagai kata/kalimat untuk mewakili penggunaan kata/kalimay yang berlebihan sebagai perangkat retoris atau kiasan. Ini dapat digunakan untuk membangkitkan perasaan yang kuat atau untuk membuat kesan yang kuat, tetapi tidak dimaksudkan untuk dipahami secara harfiah.
Hyperbole juga digunakan untuk membuat efek membesar-besarkan atau untuk penekanan dalam bentuk puisi, dan sering ditemui dalam pidato santai. Banyak sekali penggunaan Hyperbole yang menggambarkan sesuatu yang lebih baik atau lebih buruk daripada yang sebenarnya. Contoh Hyperbole adalah “.The bag weighed a ton” Hyperbole membuat kesan bahwa tas itu sangat berat, meskipun mungkin tidak sampai seberat ton.
Sebuah Hyperbole adalah bentuk kata-karta yang menggunakan pernyataan berlebihan atau klaim yang seharusnya tidak dipahami secara harfiah. Hyperbole bukan hanya digunakan dalam retorika, tetapi juga sering ditemukan pada percakapan sehari-hari.
Hyperbole dapat ditemukan dalam literatur dan komunikasi lisan. Mereka tidak akan digunakan dalam karya-karya nonfiksi, seperti jurnal medis atau makalah penelitian; tetapi, mereka yang sempurna untuk karya fiksi, terutama untuk menambah warna karakter atau humor cerita. Hyperbole memberikan efek Semangat dan Kegembiraan
Contoh figurative language jenis hyperbole adalah sebagai berikut:
- “I have a million things to do”. (Aku punya sejuta hal yang harus dilakukan.).
- “I had to walk 15 miles to school in the snow, uphill”.( Aku harus berjalan 15 kilometer ke sekolah dalam salju, menanjak bukit.)
- “I had a ton of homework”. (Aku punya satu ton pekerjaan rumah.)
- “If I can’t buy that new game, I will die”. ( Jika tidak bisa beli permainan baru, saya akan mati.).
- “He is as skinny as a toothpick”. (Dia sekurus tusuk gigi.)
- “This car goes faster than the speed of light”. (Mobil berjalan lebih cepat dari kecepatan cahaya.)
- “That new car costs a bazillion dollars”. (Mobil baru itu seharga bazillion dolar.)
- “We are so poor; we don’t have two cents to rub together”. (Kami sangat miskin; kami tidak memiliki dua sen untuk menggosok bersama-sama.)
- “That joke is so old, the last time I heard it I was riding on a dinosaur”.( Lelucon yang sangat tua, terakhir kali saya mendengar itu ketika saya naik dinosaurus.)
- “They ran like greased lightning”.( Mereka berlari seperti kilat berminyak.)
- “He’s got tons of money”. (Dia punya berton-ton uang.)
- “You could have knocked me over with a feather”. (Anda bisa mengetuk saya dengan bulu.)
- “Her brain is the size of a pea”. (Otaknya seukuran kacang polong.)
- “He is older than the hills”. (Dia lebih tua dari bukit-bukit.)
- “Adds amazing luster for infinite, mirror-like shine”. (Menambah kilau yang luar biasa untuk tak terbatas, bersinar seperti cermin)
Metaphore
Metaphore merupakan jenis figurative language yang digunakan untuk meletakan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan dalam bentuk ungkapan. Contoh: Pegawai tersebut merupakan tangan kanan dari komisaris perusahaan tersebut. Tangan kanan merupakan ungkapan bagi orang yang setia dan dipercaya.
Selain itu, metaphore juga digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu hal dengan cara merujuk pada hal lain yang dianggap memiliki karakteristik yang mirip dengan sesuatu atau seseorang yang ingin dideskripsikan tersebut. Contoh : “Her eyes are the stars in the night sky.”
Metaphore berarti juga menggambarkan sesuatu dengan menggunakan hal lain sebagai pembanding. Pada saat berbicara tentang mata maka pembandingnya biasanya adalah bintang. Contohnya adalah matanya seindah bintang dilangit. Pemilihan hal lain yang dijadikan rujukan atau pembanding ini didasarkan kepada kemiripan kualitas atau karakteristik dari kedua hal tersebut. Dalam hal ini, mungkin yang di anggap mirip adalah bahwa “mata” nya itu berbinar dan indah layaknya “bintang” di malam hari.
Metaphor bukanlah makna yang sebenarnya, atau dengan kata lain hanya sekedar makna kiasan. Di dalam Metaphor, kita tidak menggunakan kata “like” atau “as” dalam membandingkan dua hal, karena penggunaan kedua kata tersebut adalah cirri khas dari Simile. Metaphor akan menyatakan bahwa menyatakan bahwa “A adalah B” sedangkan dalam Simile, sederhananya kita menyatakan bahwa “A seperti B”. Jadi jelas kan sekarang, apa bedanya antara Metaphor dan Simile.
Contoh metaphore adalah sebagai berikut:
- Time is money
- Love is a battlefield.
- Baby, you are my sunshine.
- Chaos is a friend of the legislator.
- I am drowning in a sea of grief.
- My roommate is going through a rollercoaster of emotions.
- The world is my oyster.
- You're a couch potato.
- He has a heart of stone.
- America is a melting pot.
- My friend is a Shakespeare when in English class.
- He was a roaring lion in anger, though now he is silent.
- They seem like jackals when running in fear.
- Kisses are roses in the spring.
- This world is a sea of anonymous faces.
Personification
Personification adalah jenis figurative language dimana kualitas manusia diberikan kepada hewan, benda atau ide-ide. Dalam seni, Personification berarti mewakili hal non-manusia seolah-olah seperti manusia. Personification memberikan sifat dan kualitas manusia, seperti emosi, keinginan, sensasi, gerakan dan berbicara, sering diungkapkan dengan cara metafora.
Selain itu, personification banyak digunakan dalam seni visual. Contoh Personification dalam menulis adalah “daun melambai tertiup angin”, “lautan menghela napas” atau “Matahari tersenyum pada kami”. Dalam bahasa yang mudah Personification hanya memberikan contoh makhluk hidup untuk benda mati. “Angin berteriak”. Jelas angin tidak bisa berteriak, hanya orang yang bisa. Ini adalah apa yang disebut Personification.
Contoh Personification adalah sebagai berikut:
- The snow swaddled the earth like a mother would her infant child. (Salju membungkus bumi seperti seorang ibu membungkus anak bayinya.)
- My computer throws a fit every time I try to use it.( Komputer saya melempar sesuatu setiap kali saya mencoba untuk menggunakannya.)
- The stars danced playfully in the moonlit sky. (Bintang-bintang menari main-main di langit diterangi cahaya bulan.)
- The run down house appeared depressed.(Rumah berlari ke bawah bagaikan tertekan).
- The first rays of morning tiptoed through the meadow. (Sinar pertama pagi berjingkat melalui padang rumput.)
- She did not realize that opportunity was knocking at her door.(Dia tidak menyadari peluang yang mengetuk pintu.)
- He did not realize that his last chance was walking out the door.(Dia tidak menyadari bahwa kesempatan terakhirnya berjalan keluar pintu.)
- The bees played hide and seek with the flowers as they buzzed from one to another.(Lebah bermain petak umpet dengan bunga karena mereka berdengung dari satu ke yang lain.)
- The wind howled its mighty objection. (Angin menderukan perkasaannya)
- The river swallowed the earth as the water continued to rise higher and higher. (Sungai menelan bumi sehingga air terus meningkat lebih tinggi dan lebih tinggi.)
- Time flew and before we knew it, it was time for me to go home.(Waktu terbang dan sebelum kita tahu itu, sudah waktunya bagi saya untuk pulang ke rumah.)
- The ocean waves lashed out at the boat and the storm continued to brew. (Gelombang laut mengecam perahu dan badai terus menderu).
- The thunder grumbled like an old man. (Guntur menggerutu seperti orang tua).
- The flowers waltzed in the gentle breeze. (Bunga-bunga berdansa di angin lembut.)
- The sun glared down at me from the sky.(Matahari melotot ke arahku dari langit).
Onomatopoeia
Figurative language jenis onomatopoeia merupakan jenis rhetorical device dimana sebuah kata yang dituliskan atau diucapkan merupakan tiruan (imitation) dari sebuah efek suara. Efek suara tersebut berasal dari hal-hal di sekitar kita seperti suara air menetes, suara angin bertiup, suara hewan, bahkan suara yang dihasilkan dari gesekan karet ban sebuah kendaraan dengan aspal saat kita mengerem mendadak di kecepatan tinggi atau juga suara pintu yang ditutup dengan cara dibanting.
Selain itu, onomatopoeia adalah kata-kata yang mengekspresikan bunyi (words that express sounds) yang digunakan untuk mengatakan bahwa pada saat kita mencoba menuliskan suara-suara yang terjadi di sekitar kita, maka yang kita hasilkan itulah yang kita sebut dengan Onomatopoeia.
Penggunaan Onomatopoeia yang paling sering kita temui adalah di dalam buku-buku komik. Jika kita perhatikan kata yang tergolong kedalam onomatopoeia umumnya tidaklah mengandung makna apa-apa. Kata tersebut murni hanya berupa tiruan bunyi yang bertujuan untuk membantu pendeskripsian suatu keadaan atau kondisi.
Kondisi yang terjadi tersebut akan memberikan efek yang membuat pembaca atau pendengar bisa mengilustrasikan dalam benak mereka serta merasa seolah-olah mereka mampu mendengar efek suara tersebut.
Oleh karena itu, pada umumnya tiruan suara dalam Onomatopoeia sudah ada standar nya, hal ini ditujukan agar pembaca dan pendengar secara umum bisa dengan cepat memahami suara apa yang sedang ditirukan tersebut, seperti misalnya kata “Kaboom!” yang mengilustrasikan suara “Ledakan” yang sangat kencang seperti ledakan bom dan sebagainya. Onomatopoeia tidak hanya muncul dalam Bahasa Inggris saja, dan ternyata meski sebenarnya setiap bunyi itu terdengar sama bagi orang-orang dari berbagai tempat.
Namun ada perbedaan dalam hal penyimbolan atau penulisan dari bunyi-bunyi tersebut antara satu budaya dan budaya yang lainnya atau dalam hal ini sering di sebut dengan Cross-cultural differences. Sebagai contoh misalnya saja bunyi Klakson mobil, dalam Bahasa Indonesia kita biasanya menirukan suara Klakson mobil dengan mengatakan “Tin-Tin” atau kadang juga “Tit-Tit”. Ternyata dalam Bahasa Mandarin, bunyi ini disimbolkan dengan “ba-ba”, dalam Bahasa Perancis “tut-tut”, dalam Bahasa Portugis “fom-fom”, dalam Bahasa Jepang “pu-pu”, dalam Bahasa Vietnam “bim-bim”, dan dalam Bahasa Korea “bbang-bbang”.
Adapun contoh onomatopoeia adalah sebagai berikut:
- Ringing sounds: Chime, chink, clang, clank, clink, ding, ding-dong, ping, ring, jingle
- Continuous sounds: Beep, bleep, burble, buzz, chug, crackle, creak, drone, gurgle, honk, hoot, jangle, jingle, rasp, rattle, ring, roar, rumble, rustle, sizzle, tinkle, toot, whir
- Impact sounds: Bang, boom, clap, clatter, click, clip-clop, clop, clunk, crack, crash, pitter-patter, plop, plunk, pop, rat-a-tat-tat, slam, splash, tap, thud, thump, thwack, tick, ticktock, wham
- Human sounds: Babble, bawl, boo, chatter, chortle, chuckle, gasp, giggle, groan, hum, moan, murmur, mutter, screak, scream, shriek, sigh, snicker, snigger, splutter, titter, wheeze, whimper, whine, whisper
- Bird sounds: Trill, caw, cheep, chirp, chirrup, cluck, coo, peep, quack, screech, squawk, twitter, warble
- Animal sounds: Baa, bark, bray, growl, grunt, hiss, howl, meow, mew, moo, neigh, oink, purr, roar, snarl, squeak, squeal, whinny, woof, yap, yelp
Allusion
Figurative language jenis allusion menggunakan kalimat yang merujuk pada peristiwa, legenda, perumpamaan, tokoh atau peristiwa penting di masa lalu yang dianggap diketahui baik oleh penutur maupun oleh lawan bicara untuk mengaitkan peristiwa di masa sekarang.
Allusion juga dapat digunakan dalam kalimat untuk mengingat peristiwa masa lalu yang dapat digunakan untuk menggambarkan masa kini. Amsal dan ungkapan sering digunakan dalam kalimat allusion untuk menggambarkan gagasan yang diinginkan.
Namun, penggunaan figurative language dari allusion sering tidak lengkap, sehingga bentuk ini juga disebut flash, tetapi orang lain memahami makna yang diungkapkan oleh pembicara, sehingga keduanya dianggap dikenal oleh pembicara dan lawan bicara.
Contoh allusion dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
- Pahlawan devisa berjuang untuk menaklukkan rasa takut di tanah orang-orang untuk keluarga tersayang.
- Hati-hati dengan Paijo, kata-katanya penuh keajaiban. Apa pun yang dikatakannya tidak percaya, banyak wanita menjadi korban.
- Wajah pamanku sangat mirip dengan Rano Karno ketika dia masih muda.
- Gadis itu terlihat sangat culun, seperti Betty La Fea.
- Lagu-lagu yang ia ciptakan berisi kritik sosial dan refleksi keagamaan, serta lagu-lagu oleh Ebiet G. Ade.
Contoh allusion dalam bahasa Inggris adalah sebagai berikut:
- “I wish that I can recover from my injury just like Wolverine.” Allusion: Wolverine – A Marvel Comics character in X-Men who has super regeneration ability.
- “Your house is just like Disneyland.” Allusion: Disneyland – An amusement park designed based on the scenery in Disney’s stories.
- “Well, It’s like the aftermath of World War II.” Allusion: World War II – A condition after the World War II where everything is chaotic.
- “A hit man won’t take a Prius.” Allusion: Prius – A brand of car from Toyota which considered to be a family man’s tipical.
- “His brain is using Core i7.” Allusion: Core i7 – Currently the fastest computer processor by Intel Corporation.
Sekian semoga bermanfaat.
thank you very much
Thank you