Apa yang dimaksud dengan anecdote text dan bagaimana contohnya?

Pengertian, Struktur, Ciri Ciri Dan Contoh Anecdote Text dalam Bahasa Inggris Lengkap

Pengertian Anecdote Text

Istilah anecdote berasal dari kata anekdota yang berarti tidak di publikasi atau tidak di anjurkan, artinya anecdota merupakan cerita rahasia pada jaman dahulu dan tidak untuk di publikasi pada khalayak ramai, namun kemudian cerita ini di plesetkan menjadi sebuah lelucon dalam bahasa Inggris.

Fungsi Anecdote Text

Fungsi dari anecdote adalah untuk menceritakan kejadian masa lampau yang unik dan lucu dan bertujuan untuk menghibur para pembaca hingga mereka tertawa dan merasa terhibur.

Struktur Umum Sebuah Anecdote Text

Anecdote terdiri dari beberapa unsur, yaitu :

1.Abstract

Pada bagian ini penulis akan mengungkapkan sebuah cerita dengan cara menceritakan awal mula dari sebuah cerita, biasanya di mulai dengan pertanyaan yang berkaitan dengan verita tersebut.

2.Orientation

Pada bagian ini penulis akan mulai memperkenalkan setting, tempat dan juga waktu kepada para pembaca.

3.Crisis

Pada bagian ini penulis akan menuliskan keganjalan dan keunikan dari cerita tersebut.

4.Reaction

pada bagian ini penulis akan mengakhiri cerita yang ganjil tersebut dan mengungkapkan keunikan dari cerita tersebut.

5.Coda

Coda merupakan sebuah kesimpulan yang bisa ditarik dari cerita anecdot tersebut.

Ciri-ciri Sebuah Anecdote Text

• Anecdote selalu menggunakan past tense dalam setiap kalimat
• Selalu menggunakan kata sambung waktu seperti before dan after
• Menggunakan rhetoric question atau sebuah pertanyaan, biasanya pada awal cerita
• Menggunakan kata-kata seru
• Menggunakan pendramatisiran cerita

Contoh Anecdote Text dalam Bahasa Inggris

Contoh 1:

“I’ll tell you a family secret,” she whispered enthusiastically. “It’s about the butler’s nose. Do you want to hear about the butler’s nose?”

“That’s why I came over to-night.”

“Well, he wasn’t always a butler; he used to be the silver polisher for some people in New York that had a silver service for two hundred people. He had to polish it from morning till night, until finally it began to affect his nose ——”

Things went from bad to worse,” suggested Miss Baker.

“Yes. Things went from bad to worse, until finally he had to give up his position.”

(Terjemahan)

“Saya akan menceritakan rahasia Keluarga,” ia berbisik antusias. “Ini adalah tentang butler hidung. Apakah Anda ingin mendengar tentang butler hidung?”
“Itu sebabnya aku datang malam.”
“Yah, dia tidak selalu seorang pelayan; Ia digunakan untuk menjadi polisher perak untuk beberapa orang di New York yang memiliki layanan perak untuk dua ratus orang. Ia harus memoles dari pagi hingga malam, sampai akhirnya mulai mempengaruhi hidungnya“
Hal berubah dari buruk menjadi lebih buruk,”menyarankan Miss Baker.
“Ya. Hal berubah dari buruk menjadi lebih buruk, sampai akhirnya ia harus menyerah posisinya. “

Contoh 2:

Nicolo Paganini was a well-known and gifted nineteenth century violinist. He was also well known as a great showman with a quick sense of humor. His most memorable concert was in Italy with a full orchestra. He was performing before a packed house and his technique was incredible, his tone was fantastic, and his audience dearly loved him. Toward the end of his concert, Paganini was astounding his audience with an unbelievable composition when suddenly one string on his violin snapped and hung limply from his instrument. Paganini frowned briefly, shook his head, and continued to play, improvising beautifully.

Then to everyone’s surprise, a second string broke. And shortly thereafter, a third. Almost like a slapstick comedy, Paganini stood there with three strings dangling from his Stradivarius. But instead of leaving the stage, Paganini stood his ground and calmly completed the difficult number on the one remaining string.

(Terjemahan)
 
Nicolo Paganini biola terkenal dan berbakat abad kesembilan belas. Dia adalah juga dikenal sebagai pemain sandiwara besar dengan rasa humor yang cepat. Konser yang paling berkesan adalah di Italia dengan orkestra penuh. Ia tampil sebelum rumah makan dan tekniknya adalah luar biasa, nada nya yang fantastis, dan penonton sangat mencintainya. Menjelang akhir konser, Paganini itu mengejutkan penonton dengan komposisi yang luar biasa ketika tiba-tiba satu string pada biola nya bentak dan tergantung limply dari instrumen–nya. Paganini mengerutkan kening singkat, menggelengkan kepala, dan terus bermain, melakukan improvisasi indah.

Lalu setiap orang terkejut, string kedua pecah. Dan tak lama kemudian, yang ketiga. Hampir seperti komedi slapstick, Paganini berdiri di sana dengan tiga senar menjuntai dari Stradivarius nya. Tapi bukan meninggalkan panggung, Paganini berdiri tegak dan dengan tenang selesai pada nomor sulit satu sisa string.

Contoh 3:

History abounds with tales of experts who were convinced that the ideas, plans, and projects of others could never be achieved. However, accomplishment came to those who said, “I can make it happen.”

The Italian sculptor Agostino d’Antonio worked diligently on a large piece of marble. Unable to produce his desired masterpiece, he lamented, “I can do nothing with it.” Other sculptors also worked this difficult piece of marble, but to no avail. Michelangelo discovered the stone and visualized the possibilities in it. His “I-can-make-it-happen” attitude resulted in one of the world’s masterpieces – David.

The experts of Spain concluded that Columbus’s plans to discover a new and shorter route to India was virtually impossible. Queen Isabella and King Ferdinand ignored the report of the experts. “I can make it happen,” Columbus persisted. And he did. Everyone knew the world was flat, but not Columbus. The Nina, the Pinta, the Santa Maria, along with Columbus and his small band of followers, sailed to “impossible” new lands and thriving resources.

Even the great Thomas Alva Edison discouraged his friend, Henry Ford, from pursuing his fledgling idea of a motorcar. Convinced of the worthlessness of the idea, Edison invited Ford to come and work for him. Ford remained committed and tirelessly pursued his dream. Although his first attempt resulted in a vehicle without reverse gear, Henry Ford knew he could make it happen. And, of course, he did.

“Forget it,” the experts advised Madame Curie. They agreed radium was a scientifically impossible idea. However, Marie Curie insisted, “I can make it happen.”

Let’s not forget our friends Orville and Wilbur Wright. Journalists, friends, armed forces specialists, and even their father laughed at the idea of an airplane. “What a silly and insane way to spend money. Leave flying to the birds,” they jeered. “Sorry,” the Wright brothers responded. “We have a dream, and we can make it happen.” As a result, a place called Kitty Hawk, North Carolina, became the setting for the launching of their “ridiculous” idea.

Finally, as you read these accounts under the magnificent lighting of your environment, consider the plight of Benjamin Franklin. He was admonished to stop the foolish experimenting with lighting. What an absurdity and waste of time! Why, nothing could outdo the fabulous oil lamp. Thank goodness Franklin knew he could make it happen.

You too can make it happen!

(Terjemahan)

Sejarah penuh dengan kisah-kisah para ahli yang yakin bahwa ide-ide, rencana, dan proyek-proyek lain dapat pernah dicapai. Namun, prestasi datang kepada orang-orang yang berkata, “Aku bisa membuat hal itu terjadi.”
 
D’Antonio Agostino pemahat Italia bekerja dengan rajin pada sepotong besar marmer. Mampu menghasilkan Maha–karyanya yang diinginkan, Dia mengeluh, “Saya bisa melakukan apa-apa dengan itu.” Pematung lain juga bekerja bagian ini sulit marmer, tetapi tidak berhasil. Michelangelo menemukan batu dan divisualisasikan kemungkinan di dalamnya. “Aku-dapat-membuat-itu-terjadi” sikap menghasilkan salah satu karya di dunia – David.
 
Para ahli Spanyol menyimpulkan bahwa Columbus rencana untuk menemukan rute yang baru dan pendek untuk India adalah hampir mustahil. Ratu Isabella dan raja Ferdinand diabaikan laporan para ahli. “Saya bisa membuat hal itu terjadi,” Columbus bertahan. Dan ia melakukannya. Semua orang tahu dunia ini datar, tetapi tidak Columbus. Nina, Pinta, Santa Maria, Columbus dan band–nya kecil pengikut, berlayar ke tanah baru “mustahil” dan sumber daya yang berkembang.
 
Bahkan besar Thomas Alva Edison berkecil hati temannya, Henry Ford, dari mengejar idenya pemula mobil. Yakin tidak berharga ide, Edison mengundang Ford untuk datang dan bekerja untuknya. Ford tetap berkomitmen dan tanpa kenal lelah mengejar mimpinya. Meskipun upaya pertama mengakibatkan kendaraan tanpa gigi mundur, Henry Ford tahu dia bisa membuat hal itu terjadi. Dan, tentu saja, ia melakukannya.
 
“Lupakan saja,” para ahli menyarankan Madame Curie. Mereka setuju radium adalah ide yang mustahil secara ilmiah. Namun, Marie Curie menegaskan, “Aku bisa membuat hal itu terjadi.”
 
Jangan lupa teman teman kita Orville dan Wilbur Wright. Wartawan, teman, spesialis Angkatan bersenjata, dan bahkan ayah mereka tertawa pada gagasan pesawat. “Apa konyol dan gila cara untuk menghabiskan uang. Pergi terbang burung-burung,”mereka mencemooh. “Maaf,” Wright brothers menjawab. “Kami punya mimpi, dan kita bisa mewujudkannya.” Sebagai hasilnya, sebuah tempat yang disebut Kitty Hawk, North Carolina, menjadi tempat untuk peluncuran ide mereka “konyol”.
 
Akhirnya, ketika Anda membaca ini rekening pencahayaan yang menakjubkan dari lingkungan Anda, mempertimbangkan penderitaan Benjamin Franklin. He adalah menegur untuk menghentikan percobaan bodoh dengan pencahayaan. Apa absurditas dan membuang-buang waktu! Mengapa, tidak ada yang bisa mengalahkan lampu minyak yang hebat. Syukurlah Franklin tahu dia bisa membuat hal itu terjadi.