Bagaimana contoh review text tentang novel Laskar Pelangi?
Apakah Anda masih ingat apa itu review text? Kalau lupa mari kita ingat lagi sekaligus nanti kita ulas bagaimana contoh review text dalam bahasa Inggris.
Pengertian Review Text
Review text adalah jenis teks yang berisi tentang ringkasan, analisis, dan respon atas sebuah karya sastra, antara lain buku (fiksi maupun non fiksi), film, drama, album musik, dan sebagainya. Tujuan komunikatif dari review text adalah untuk memberikan kritik terhadap suatu karya seni atau sastra yang bermanfaat untuk orang banyak.
Struktur review text sebagai berikut:
- Orientation: Bagian ini berisi tentang karya yang diangkat dalam konteks umum maupun khusus, dengan membandingkan suatu karya dengan karya sejenisnya, atau melalui analogi objek yang bukan karya seni.
- Interpretative recount: Bagian ini berisi ringkasan alur dari subjek yang direview. Dapat juga berupa beberapa paragraf tentang subjek yang dibicarakan. Biasanya satu paragraf mendeskripsikan satu hal yang menonjol dalam karya tersebut. Bagian ini biasanya berulang (recursive).
- Evaluation: Bagian ini berisi evaluasi karya, penampilan, atau hasil produksi. Bagian ini biasanya berulang (recursive).
- Evaluative summation (optional): bagian ini berisi semacam punch line yang merangkum opini peninjau atas karya secara keseluruhan. Bagian ini tidak harus ada (optional).
Unsur kebahasaan review text sebagai berikut:
- Terfokus pada partisipan tertentu.
- Menggunakan klausa yang panjang dan kompleks untuk mengemas informasi.
- Menggunakan ekspresi langsung yang menunjukkan sikap, misalnya bad, good, poor, wonderful.
- Menggunakan kiasan (metaphore).
- Menggunakan present tense.
Berikut ini contoh review text bahasa Inggris tentang novel Laskar Pelangi, suatu novel fenomenal yang ditulis oleh Andrea Hirata.
Book Title: Laskar Pelangi
Author: Andrea Hirata
Publisher: The Library Landscape
Thick book: 534 page
The novel work of Andrea Hirata with a thick book of 534 pages contains a very interesting story. The story is in this Novel is the true story of an author in pursuit of his dream to the French State. This lively story touted to be used as a very interesting Film by renowned Director Mira Lesmana and Riri Riza. This novel is able to make the reader feel like drifting and carried into the story inside.
Andrea Hirata is someone who likes to dream in the run of his life. However, the dream she would try to become a reality. In the Novel she’s more telling about his past in Belitong. So the story is in this Novel is true – true is the same as the original place of the occurrence of the incident.
The language style of Andrea Hirata is considered good style and very interesting, in it besides using Indonesian Language also use Malay language which makes the reader look a little confusion and having to guess what the intent of the language. However, in every sense of the Malay language used there is always the lowest dikalimat, so after reading the sense of the language we can digest the Malay language was once again a little less understandable.
There is a Groove in the Novel is a mix of Groove, but the more dominant plot forward. The author uses a first person perspective, because the author is a flagship store in this story. So that‘s the story for readers curious so would like to finish reading it. The novel contains many useful mandate for its readers. Andrea Hirata teaches us not to despair, in advance if they wish to achieve the desired dream.
The way the author describes a character – character in the story is different in a way commonly used by other Authors.
The main character of the story is named Curls he was a boy – a tough boy, clever, brave, and want to learn for the sake of a dream that like to diwujudkannya. The character of latitude is a boy – a very smart boy, genius, daring, but because of the keadaanlah that makes him dropping out of school. Figure Mahar was a boy – smart boy singing, intelligent, and like against it – things unseen (mystery), Bu Mus is a woman who is very good, wise, and a well-loved teacher pupil – student, and many others.
Story in Laskar Pelangi begins from the life of a boy named Curls who started the school with have to wait ten children who want to attend school, in school the curls. With anxious Curls, Sahara, Trapani, Leek, one day, Mahar, latitude, Borek, A kiong, Bu Mus, Harfan Pack, and the parents waiting if there is one more person who would like to attend school in the primary Muhamaddiyah if not up to ten children, then they will not be able to attend school. Because, SD Muhamaddiyah will finish it. They wait for such a long time finally a man witty was fifteen years old and somewhat retarded mentality saved his friend’s also ninth elementary school Muhamaddiyah. Curls and friends-his friend is very happy, finally they can attend school in the primary Muhamaddiyah to achieve the dreams and ideals of condolences with friends – his friend in Belitong.
The interesting thing about this Novel is able to resurrect us not to despair if easy, wanted to achieve a dream. Taught us so well against a fellow friend and want to help each other. In the novel, Andrea Hirata slipped a clever questions that continue to be implied, from the beginning of the story until the end of the story there is a meaning in Malay language and how to read it. However, with all its beauty and kelebihannnya, this Novel makes its readers got a little trouble because of the Malay language, the phrase and khiasan in the sentence makes this story a little bit feels hard. However, this story remains alluring and filled with the message payload can be contemplated and translated with deeper.
Terjemahannya:
Judul Buku : Laskar Pelangi
Pengarang : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal Buku : 534 halaman
Novel Karya Andrea Hirata dengan tebal buku 534 halaman ini mengandung sebuah cerita yang sangat menarik. Cerita yang ada didalam Novel ini merupakan kisah nyata dari perjalanan seorang Penulis dalam mengejar mimpinya hingga ke Negara Perancis. Cerita ini pun ramai dipuji hingga dijadikan Film yang sangat menarik oleh Sutradara terkenal Riri Riza dan Mira Lesmana. Novel ini mampu membuat pembaca merasa seperti terhanyut dan terbawa ke dalam cerita didalamnya.
Andrea Hirata adalah Seseorang yang suka bermimpi dalam menjalankan hidupnya. Namun, mimpi itu akan dia usahakan untuk menjadi kenyataan. Didalam Novelnya Dia lebih menceritakan tentang masa lalunya di Belitong. Sehingga cerita yang ada didalam Novel ini benar – benar bersuasana sama seperti tempat asli terjadinya kejadian tersebut.
Gaya bahasa yang digunakan Andrea Hirata dianggap sebagai gaya yang baik dan sangat menarik, didalamnya selain menggunakan Bahasa Indonesia juga menggunakan Bahasa Melayu yang membuat para pembaca tampak sedikit kebingungan dan harus menerka apa maksud dari bahasa tersebut. Namun, arti didalam setiap Bahasa Melayu yang digunakan selalu terdapat dikalimat terbawah, sehingga setelah membaca pengertian dari Bahasa yang digunakan kita dapat mencerna kembali Bahasa Melayu yang tadinya sedikit kurang dimengerti.
Alur yang terdapat didalam Novel ini adalah Alur Campuran, namun lebih dominan menggunakan Alur Maju. Pengarang menggunakan sudut pandang orang Pertama, karena Penulis merupakan Toko Utama didalam cerita ini. Sehingga ceritanya membuat penasaran bagi para pembaca sehingga ingin cepat menyelesaikan membacanya. Novel ini banyak mengandung amanat yang bermanfaat bagi para pembacanya. Andrea Hirata mengajarkan kita agar tidak terlebih dahulu Putus Asa, jika ingin meraih mimpi yang diinginkan.
Cara pengarang menggambarkan tokoh – tokoh dalam cerita ini berlainan dengan cara yang biasa dipakai oleh Pengarang lainnya.
Tokoh utama dari cerita ini bernama Ikal ia adalah Seorang anak laki – laki yang tangguh, pintar, berani, dan mau belajar demi mimpi yang ingin diwujudkannya. Tokoh Lintang adalah Seorang anak laki – laki yang sangat cerdas, jenius, berani, tetapi karena keadaanlah yang membuat dia Putus Sekolah. Tokoh Mahar adalah Seorang anak laki – laki yang pintar menyanyi, cerdas, dan suka terhadap hal – hal yang gaib (misteri), Bu Mus adalah Seorang wanita yang sangat baik, bijaksana, dan guru yang sangat dicintai murid – muridnya, dan masih banyak tokoh lainnya.
Kisah dalam Laskar Pelangi ini diawali dari kehidupan seorang anak yang bernama Ikal yang memulai sekolah dengan harus menunggu sepuluh anak yang ingin bersekolah di sekolah Ikal. Dengan cemas Ikal, Sahara, Trapani, Kucai, Syahdan, Mahar, Lintang, Borek, A kiong, Bu Mus, Pak Harfan, dan para orang tua murid menunggu apakah ada satu orang lagi yang ingin bersekolah di SD Muhamaddiyah jika, tidak sampai sepuluh anak maka, mereka tidak akan bisa bersekolah. Karena, SD Muhamaddiyah akan tamat riwayatnya. Sekian lama mereka menunggu akhirnya Seorang pria jenaka berusia Lima belas tahun dan agak terbelakang mentalnya menyelamatkan kesembilan temannya juga Sekolah SD Muhamaddiyah. Ikal dan teman – temannya sangat senang, akhirnya mereka bisa bersekolah di SD Muhamaddiyah untuk meraih mimpi dan cita – citanya bersama teman – temannya yang luar biasa di Belitong.
Hal yang menarik dari Novel ini adalah dapat membangkitkan kita agar tidak mudah putus asa jika, ingin meraih mimpi. Mengajarkan kita agar baik terhadap teman sesama dan mau untuk saling membantu. Dalam Novelnya, Andrea Hirata pandai menyelipkan pertanyaan yang terus tersirat, dari awal cerita sampai akhir ceritanya terdapat arti dari Bahasa Melayunya dan cara membacanya. Namun, dengan segala keindahan dan kelebihannnya, Novel ini membuat para pembacanya mendapat sedikit kesulitan karena adanya Bahasa Melayu, adanya ungkapan dan khiasan dalam kalimat membuat cerita ini sedikit terasa sulit. Walaupun begitu, cerita ini tetap memikat dan penuh dengan muatan pesan yang dapat direnungkan dan diterjemahkan dengan lebih dalam.