Examples
1
Posts
1
Users
0
Likes
1
Views
ChatGPT (versi GPT-4) Gratis, Tanpa Login Tanpa Daftar, 100% FREE to use, Unlimited
Tanya pertanyaan apapun
Bagikan: |
Mar 02, 2022 3:27 am
Kata "his" dan "her" merupakan suatu kata yang termasuk dalam suatu possessive pronoun atau kata ganti yang menunjukkan kepemilikan terhadap sesuatu. Kata "his" merupakan possessive pronoun dari subject "he" sedangkan "her" merupakan possessive pronoun dari subject "she".
Beberapa fungsi dari possessive pronoun antara lain:
- Possessive pronoun berfungsi untuk menunjukkan kepunyaan
- Possessive pronoun tidak menggunakan tanda petik di belakang nama seperti untuk Aji's, Rika's, Tania's, Rizki's, seperti possessive adjective.
- Possessive pronoun selalu diikuti dengan subject yang berkaitan seperti ini. Your bag is red, mine is blue (tas kamu berwarna merah, tasku berwarna biru)
- Possessive pronoun seringkali dibarengi oleh kata benda umum (common noun) seperti I, it, you, me, this, that, him, her, they, we, them.
Bagaimana contoh penggunaan kata "his" dan "her" dalam kalimat bahasa Inggris?
Berikut ini saya berikan contoh kalimat bahasa Inggris menggunakan kata "his" dan "her" beserta dengan artinya:
- His mother shook her head and said, “No, Aleksandr”
(Ibunya menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak, Aleksandr”) - Her father is very rich.
(Ayahnya sangat kaya.) - Maybe Ben thought she would change her mind, but it wasn’t going to happen.
(Mungkin Ben pikir dia bisa merubah pikirannya, tapi kenyataannya hal itu tidak aka terjadi.) - I only know that I sat in my mother’s lap or clung to her dress as she went about her household duties.
(Aku hanya tahu jika aku duduk di pangkuan ibuku dan mendekati roknya sebelum dia pergi melakukan pekerjaan rumah tangga.) - When Thea touched her nose and lips, they seemed to be well.
(Ketika Thea memencet hidung dan bibirnya, semua terlihat baik-baik saja.) - Did Eli think of her that way?
(Apakah Eli memikirkan dia (perempuan) seperti dirinya?) - Her heart was starting to flutter.
(Hatinya mulai bergejolak.) - I always knew when she wished me to bring her something and I would run upstairs.
(Aku selalu tahu kalau dia (perempuan) ingin aku membawakannya sesuatu dan aku pun akan berjalan ke lantai atas.) - Facebook doesn’t return her call.
(Facebook tidak bisa mengembalikan teleponnya.) - Indeed, Tomi owe to her loving wisdom all that was bright and good in his long night.
(Benar jika Tomi menyukai kata-kata bijaknya dan kata-katanya itulah telah menemani Tomi sepanjang malam.) - Michaael reached her and turned, walking beside her as they started back up the hill to the house.
(Michael meraih tangannya dan berbalik, berjalan di sampingnya lalu mulai menyusuri bukit lalu kembali ke rumahnya.) - This make sense, so Adriana spent her last $5,000 to buy that dress.
(Ini masuk akal, Adriana menghabiskan 5000 dolar terakhirnya untuk membeli gaun tersebut.) - Codi whispered her “I love you”
(Codi berbisik padanya “Aku menyayangimu”) - John looked up from his play and saw his mother was very deeply interested in her book.
(John berhenti sejenak bermain dan melihat ibunya sangat tertarik dengan buku yang dibacanya.) - Brad hates the licorice ones and eats all her sweets except the licorice.
(Brad benci rasa licorice dan memakan semua permennya kecuali yang rasa licorice.) - Actually, her first morning of sickness had been unpleasant, until Brenda discovered the cause was pregnancy.
(Sebenarnya, rasa mual di pagi harinya sangat parah sampai Brenda tahu jika penyebab semua itu adalah kehamilan.) - Austin stared at her in surprise.
(Austin menatapnya dengan terkejut.) - If Toni simply ignored her, she might have been able to get her emotions under control.
(Apabila Toni memang menolaknya, dia (perempuan) sepertinya sudah bisa mengontrol emosinya.) - All of her invitations without exceptions written in French.
(Semua undangannya tanpa terkecuali tertulis dalam bahasa Perancis.) - I don’t like Tina, she added in a tone admitting of no rejoinder and raising her eyebrows.
(Aku tidak menyukai Tina, katanya dengan nada suara yang tidak setuju serta mengangkat alisnya.) - After that Mary did not see her father for a whole week.
(Setelahnya, Mary tidak bertemu ayahnya selama seminggu penuh.) - Would Karen ever outgrow the thigs mama had taught her?
(Apakah Karen akan pernah membantah kata-kata yang pernah diajarkan oleh ibunya?) - Brian had provided the money to remodel the home, but insisted that it stay in her name only.
(Brian telah menyiapkan uang untuk memperbaiki rumah tersebut, tapi dia tetapingin jika nama rumah tersebut tetap berada di bawah namanya (perempuan).) - Staring out the bay window at the old house, Mia abandoned her coffee cup on the window still.
(Mia meletakkan secangkir kopinya di jendela dan memandang ke luar jendela untuk menikmati pemandangan dari rumah tua tersebut.) - “hey Ajla” his warm voice called her.
(“Hey Ajla” katanya memanggil perempuan tersebut.) - Dorothy wrinkled her nose at him.
(Dorothy mendekatkan hidungnya pada dia (laki-laki).) - Alisa turning her head, she found that she could see the boy beside her, who had until now remained as still and silent as she herself.
(Alisa memutar kepalanya dan melihat laki-laki yang duduk di sampingnya yang sampai sekarang tidak berkata sepatah katapun sama seperti dirinya.) - The little man looked a her closely and start asking her some question.
(Anak kecil laki-laki tersebut melihatnya dengan dekat dan mulai mengajukan beberapa pertanyaan.) - I have sent messengers to summon all of Tesha’s old friends to meet her and give her welcome, and they ought to arrive very soon, now.
(Aku telah mengundang semua teman lama Tesha untuk datang dan menyambutnya kembali, dan seharusnya mereka segera tiba sekarang.) - Martha creates premium services on her site that cost just $10 a year that include a number of additional features.
(Martha mengambil layanan premium pada halamannya, di mana dia hanya perlu membayar 10 dolar tiap tahunnya untuk mendapatkan fitur tambahan.) - Alice suddenly paused and smiling at her boyfriend.
(Alice tiba-tiba berhenti dan tersenyum pada pacarnya) - Olive took his seat beside her for this class.
(Olive duduk di sampingnya untuk kelas sekarang.) - Aaron pulled her into his arms again.
(Aaron menariknya ke dalam lengannya lagi.) - It wasn’t small decision for her.
(Keputusan ini bukan hal kecil untuknya.) - If anything could take her mind off the worry of the surgery, Dani could.
(Dani bisa menghilangkan kekhawatirannya (perempuan) akan operasi tersebut.) - Her face was burning during summer.
(Wajahnya terbakar selama musim panas.) - That made all their children her aunts and uncles, and their grandchildren as her cousins.
(Anak-anak tersebut memanggilnya sebagai tante dan om, sedangkan cucunya memanggilnya sebagai sepupu.) - Josh had been her childhood playmate.
(Josh sudah menjadi teman bermainnya sejak kecil.) - Katie picked up the plate and focus to the food.
(Katie mengambil piringnya dan fokus pada makanannya.) - Maybe it was her way of keeping and alive
(Mungkin itu cara berpikirnya yang membuat Dan masih hidup.) - That was when Sia decided to relieve her mind of negative thoughts.
(Itulah pada saat Sia memutuskan untuk membicarakan pikiran negatifnya.) - Carmen stopped washing the dish in her hand and stared at Lucy in mute silence.
(Carmen berhenti mencuci piring tersebut di tangannya lalu memandang Lucy dalam kesunyian.)