Bagikan: |
Bagaimana contoh kalimat pengandaian menggunakan "if only"?
If only merupakan salah satu frasa yang digunakan untuk pengandaian. If only biasa digunakan dalam kalimat pengandaian atau conditional sentence type 2 dan type 3 sehingga kata if only tersebut memiliki makna ‘jika saja’ atau ‘seandainya saja’. Penggunaan frasa ini akan memperkuat penekanan dalam kalimat pengandaian tersebut. Adapun rumus dari penggunaan if only dalam subjunctive bahasa Inggris yakni:
If only + Subject + Verb 3 or Had + Verb 3 + harapan Subject + would or would not + Verb 1 atau have + Verb 3
Subjunctive adalah bagian dari tata bahasa yang digunakan untuk menunjukkan saran, harapan, ketidakpastian, kemungkinan, dan lain sebagainya. Perlu diketahui bahwa if only merupakan subjunctive yang tergolong ke dalam past subjunctive. Artinya ia adalah harapan yang tidak terjadi di masa sekarang. Berikut ini contoh kalimatnya:
- If only i knew that she came, i would come to the party. (jika saja saya tau bahwa dia datang, saya akan datang ke pesta itu)
- If only i had revised my Scientifiec paper, i would have joined the competition. (kalau saja saya sudah memperbaiki karya ilmiah saya, saya sudah ikut serta dalam perlombaan)
- If only he were not there, he wouldn’t get into any problem. (jika saja dia tidak berada di sana, tentu dia tidak akan terjebak dalam masalah)
- If only she could speak Chinese, she would not get lost in China. (kalau saja dia bisa berbahasa Mandarin, dia tidak akan tersesat di China)
- If only you had been came to our house last night, you would get several pieces of delicious cheese cake that my mom made. (jika saja kamu datang ke rumah kami semalam, kamu akan mendapatkan beberapa potong bolu keju yang enak buatan ibu saya)
- If only my father call my mother last night, she wouldn’t angry. (seandainya ayah saya menelpon ibu saya semalam, ibu saya tidak akan marah)